Kemenparekraf Bidik Milenial dan Gen Z untuk Hidupkan Pariwisata

Wishnutama
Sumber :
  • Instagram Wishnutama

VIVA – Menghidupkan kembali pariwisata Indonesia yang sangat terdampak akibat pandemi virus corona atau COVID-19. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mulai membidik pasar Australia. 

Sukseskan Aquabike Jetski World Championship 2024, Bea Cukai Belawan Terima Penghargaan

Setelah sukses menggelar Indonesian Sellers Meeting pada 14-16 Juli 2020 melalui platform online. Kemenparekraf kembali mengadakan seri Indonesian Sellers Meeting untuk pasar Australia berjudul “Indonesian Sellers Meeting: Australia Update - Insights To Tap The Youth FIT Segment” pada 30 Juli 2020 yang lalu di platform online. 

Tujuan dari acara ini adalah untuk mengetahui update pasar Australia dan menciptakan peluang bisnis bagi para stakeholder pariwisata. Sebanyak 200 peserta dengan sebagian besar dari mereka adalah sellers dari seluruh Indonesia menghadiri sesi satu jam ini.

Baru Raih Penghargaan Bergengsi, Intip Mewahnya Bali Sunset Road Convention Center (BSCC)

"Kita dapat membangun strategi yang kuat dan bermakna untuk menyambut para wisatawan Australia ke Indonesia. Kami tahu bahwa cepat atau lambat, turis Australia akan datang ke Indonesia, tetapi kami sangat berharap semakin cepat semakin baik," ujar Vinsensius Jemadu, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I (Indonesia, ASEAN, dan Oseania) Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, yang mengisi acara ini di sesi pertama. 

Berdasarkan rilis yang diterima VIVA, Minggu, 2 Agustus 2020, segmen Youth Free Independent Traveler (FIT) gen Z dan milenial menjadi topik acara ini karena mereka lebih suka berpetualang, dan diprediksikan bahwa mereka akan kembali traveling terlebih dahulu. Hal ini akan menjadi tren pariwisata global. Selain itu grup kecil juga akan menjadi tren bagi wisatawan internasional untuk bepergian di era new normal.

Cagub Iqbal Disindir Tak Promosikan Wisata NTB Selama Jadi Dubes Turki: Saya Dubes RI Bukan NTB

Sesi kedua dilanjutkan oleh Miriam Tulevski, Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Australia, yang berbagi update tentang pasar Australia. Selain itu, Miriam juga menjelaskan kebijakan pemerintah tentang pembukaan perbatasan, dan wawasan demografis kaum muda. 

Berada dalam diskusi yang sama, Manajer Produk Asia Tenggara Intrepid, Tom McDonald, menunjukkan tren pariwisata dan kebutuhan perilaku perjalanan tentang bagaimana hal ini dapat berhubungan dengan Gen Z dan millennial, persyaratan bisnis, dan kebutuhan pelanggan di lingkungan pasca COVID-19 dan menghubungkannya dengan sellers Indonesia. 

"Pengalaman pariwisata yang berkualitas untuk Gen Z dan millennial didefinisikan sebagai fokus pada pengalaman otentik dan luar biasa serta luar biasa untuk uang. Jenis pariwisata seperti perjalanan yang kaya pengalaman sustainable, pengalaman jalan yang jarang dilalui, dan kenyamanan," kata Tom. 

Sedangkan sesi terakhir diisi oleh Manajer Produk Asia Tenggara Intrepid, Morgan Reardon, yang menjelaskan tren perjalanan, konten paling populer saat ini, dan perubahan pencarian konten.

"Hampir 45 persen orang Australia mengatakan bahwa ketika perbatasan dibuka kembali, 'saya siap melakukan perjalanan antar negara tetapi tidak secara internasional'. Itu berarti Australia memprioritaskan menjelajahi halaman belakang mereka sendiri, tetapi Gen Z memiliki selera terbesar untuk pergi ke luar negeri," tutur Morgan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya