Tiket Pesawat Murah Saat Corona Mewabah, Reaksi Masyarakat Mengejutkan

Ilustrasi tiket pesawat dan paspor.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Kebijakan pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat, sudah dijalankan oleh maskapai Garuda Indonesia dan anak perusahaannya, Citilink. Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, diskon tiket berlaku pada sejumlah rute.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Rute yang dimaksud, yakni Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Toba (Silangit), Tanjung Pandan, serta Tanjung Pinang. Wilayah-wilayah tersebut masuk dalam 10 destinasi wisata, yang mendapatkan insentif akibat dampak virus corona.

Sebelumnya, pemerintah menyebutkan diskon tiket menggunakan pesawat besarannya mencapai 50 persen. Adapun pemberlakuan tersebut berlaku selama tiga bulan, dimulai hari Minggu 1 Maret 2020, kemarin.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Tak cuma itu, tiket pesawat murah juga diberlakukan sejumlah maskapai lainnya untuk tujuan ke luar negeri.

Namun, apakah pemberlakuan tiket murah tersebut efektif di tengah COVID-19 yang tengah mewabah di mana-mana? Apakah masyarakat masih tertarik bepergian ke luar dan dalam negeri, mengingat virus mematikan itu sangat mudah menular?

Kedekatan Trump dan Putin Bocor, Sering Teleponan hingga Kirim Alat Tes COVID-19

Untuk mengetahui jawabannya, VIVA.co.id melakukan jajak pendapat dengan menanyakan pertanyaan tersebut ke beberapa orang.

Menurut salah seorang warga Jakarta, Anry Dhanniary, meski diberi diskon menggiurkan, ia memutuskan untuk tidak bepergian terlebih dahulu. Menurutnya, kesehatan jauh lebih penting dibanding plesiran.

"Enggak mau (traveling). Ya, parno aja sih sebenarnya. Kalau kata kawan gue yang dari Singapura, enggak ada apa-apa juga di sana. Enggak yang semuanya pakai masker juga. Tergantung negaranya sih, kalau misalnya ke Korea, Jepang, mungkin sekarang ati-ati. Tapi kalau ke Asia Tenggara, Malaysia, Singapura. Tapi kalau gue enggak deh, parno aja. Kesehatan lebih penting daripada plesiran," kata Anry Dhanniary di Jakarta, Senin 3 Maret 2020.

"Enggak, soalnya emang lagi sensitif virus. Ngeri gue itu kesehatan, mati," kata Agus Adhari warga Jakarta lainnya.

"Enggak mau, lebih baik menjaga diri menjaga kesehatan. Kalau domestik masih deh kayaknya. Kan berita-berita di Indonesia belum banyak kasus corona, jadi masih aman. Dan ada beberapa temen juga yang udah traveling keliling Nusantara baik-baik aja Alhamdulillah," ujar Reni Nuraeni ujar lainnya.

Ketakutan warga ini pun ternyata bukan cuma demi menjaga diri. Apalagi, baru saja Presiden Jokowi mengumumkan kalau ada dua orang pasien di Indonesia yang positif mengidap COVID-19. Setelah kabar mengejutkan tersebut, apakah orang-orang masih tergiur dengan iming-iming tiket pesawat murah?

"Enggak jalan-jalan dulu deh. Ngeri-ngeri sedap juga ya, masa liburan pake masker. Kalau urgent banget gak papa deh," komentar Sintya Citra seorang karyawan swasta di Jakarta.

"Tetep masih mau, diskon 50 persen soalnya. Karena diskonnya sangat menggiurkan. Masalah kesehatan tetap prioritas utama, tapi bisa disiatin lah itu," tutur Indra Permana, tutur warga Jakarta lainnya.

Virus Corona atau Covid-19.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Indonesia once faced the challenges of the Covid-19 pandemic. As part of an effort to provide early prevention it, can be done by an app.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024