DPR Minta Diskon Tiket Pesawat Jangan Basa-basi
- Viva.co.id/ Sherly (Tangerang)
VIVA – Maskapai Garuda Indonesia dan anak perusahaannya, Citilik mengaku telah mengikuti kebijakan pemerintah untuk menurunkan harga tiket. Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputa mengatakan, diskon tiket berlaku pada sejumlah rute.
Rute yang dimaksud, yakni Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Toba (Silangit), Tanjung Pandan, serta Tanjung Pinang. Wilayah-wilayah tersebut masuk dalam 10 destinasi wisata, yang mendapatkan insentif akibat dampak virus Corona.
Sebelumnya, pemerintah menyebutkan diskon tiket menggunakan pesawat besarannya mencapai 50 persen. Adapun pemberlakuan tersebut berlaku selama tiga bulan, dimulai dari hari ini, Minggu 1 Maret 2020.
Terkait implementasi kebijakan insentif tiket pesawat, lanjut Irfan, Garuda Indonesia Group akan memberikan potongan harga kepada 25 persen dari total jumlah penumpang dalam penerbangan dari dan ke destinasi tersebut.
Sementara itu, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Evita Nursanty meminta sejumlah perbaikan agar tujuan pemberian diskon itu tercapai. Perbaikan yang ia minta, yakni titik keberangkatan yang diberikan diskon tidak hanya dari Jakarta.
“Jangan menutup kesempatan kota-kota lain memanfaatkan momentum ini untuk berwisata. Model cross selling juga perlu didorong lebih insenti. Medan atau Batam ‘menjual’ Bali, dan Bali juga membantu menjual Medan atau Batam,” ujarnya melalui keterangan resmi.
Evita juga minta diskon diberikan berdasarkan angka dari tarif agen, bukan harga patokan tertinggi. Tujuannya, memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk menikmati diskon yang lebih besar.
“Proses ticketing jangan dibuat rumit, sebab kemarin mereka usulkan dengan voucher. Kalau mau diskon, ya diskon langsung, jangan dibuat basa-basi doang,” tuturnya.
Dua hal lain yang juga ia minta, yaitu promo sebaiknya difokuskan pada pelancong lokal terlebih dulu, ketimbang wisatawan mancanegara. Lalu, 10 tujuan wisata tersebut sebaiknya dibagi menjadi dua, dengan skala prioritas.
“Anggaran yang disiapkan untuk program promosi, termasuk pembayaran kepada influencer berupa pemberian tambahan diskon US$50, anggaran untuk media relations dan insentif bagi airlines, sebaiknya ditunda dulu sampai kondisi memang memungkinkan,” jelasnya.