Dibangun Jurassic Park, Wisata Labuan Bajo Bakal Go-International

Jurassic Park
Sumber :
  • Dokumentasi PUPR

VIVA – Keindahan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur memang sudah tak perlu diragukan lagi. Labuan Bajo diketahui memiliki banyak tempat wisata indah dan menjadi incaran wisatawan. Tidak heran, jika Labuan Bajo akan disulap menjadi tempat wisata premium dan ditargetkan go-international.

Dampak Abu Vulkanik Gunung Lewatobi, Ratusan Turis Asing di Labuan Bajo Pindah ke Bali Lewat Jalur Laut

Melansir Viva, Presiden Jokowi bahkan telah mengunjungi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo untuk ketiga kalinya. Selain mempunyai misi untuk mendorong KSPN Labuan Bajo go-international, Jokowi menargetkan Labuan Bajo untuk menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan KTT ASEAN pada 2023.

Dari rencana pengembangan KSPN tersebut, sedikitnya ada lima zona yang ingin ditata, yaitu Bukit Pramuka, Kampung Air, Pelabuhan Peti Kemas, dan Dermaga, Kawasan Marina, serta Kampung Ujung. Selain itu, masih ada Desa Way Rebo dan Jurassic Park yang sedang direncanakan di bangun di Labuan Bajo.

Bandara Komodo Dibuka Lagi setelah Dipastikan Negatif Paparan Abu Vulkanik Gunung Lewotobi

Desa Way Rebo
Di atas Puncak Waringin di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, berdiri kokoh atap bangunan mengerucut menyerupai rumah adat Way Rebo. Bangunan itu rencananya akan dijadikan pusat kreatif dan menara pandang untuk melihat keindahan wajah Labuan Bajo.

Presiden Jokowi, bahkan menyempatkan diri mengunjungi bangunan yang baru selesai dikerjakan pada tahap pertama tersebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR.

Terpapar Abu Vulkanik Gunung Lewotobi, Bandara Komodo NTT Ditutup Sementara

Jurassic Park
Salah satu infrastruktur yang dibangun PUPR adalah penataan kawasan di Pulau Rinca, yang rencananya akan dikerjakan pada Februari - Maret 2020. Menurut Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, penataan kawasan Pulau Rinca ini akan berkonsep seperti Jurassic Park. Sehingga, wisatawan yang masuk di pulau ini seperti merasakan suasana di kawasan satwa langka purba komodo.

"Nanti ada dermaga juga yang diperbaharui, bentuknya seperti lidah Komodo atau seperti tongkat ranger. Lalu, dibangun pula rumah-rumah seperti rumah adat di Manggarai zaman dulu," ujarnya.

Adapun penataan kawasan akan dilakukan sejak di awal kapal berlabuh, yaitu Demaga Loh Buaya dengan luas mencapai 400 meter persegi, lalu pembangunan fasilitas di area atas dan bawah, bangunan penginapan, pos istirahat dan jalan setapak sepanjang 1,5 kilometer secara eleveted.

Arsitek perancang KSPN Labuan Bajo Yoris Antar pun menggambarkan bahwa Pulau Rinca nantinya dirancang bagi wisatawan yang mau menikmati wisata alam seperti di film Jurassic Park. "Kalau untuk desain geopark di Pulau Rinca tuh ini Jurassic Park. Jadi nanti wisatawan bisa jalan berputar di rumahnya komodo," tutur Yoris.

Sementara itu, untuk desain dermaga baru, Yoris mengungkapkan bahwa akan dibangun sesuai karakter kawasan yaitu mengambil analogi lidah komodo maupun analogi tongkat yang dipegang oleh para ranger.

Sedangkan, untuk bangunan di dalam kawasan akan dibuat seperti karakter dari komodo itu sendiri yang sedang beristirahat ataupun buntut komodo yang sedang melingkarkan badan.

Selain itu, rencana penataan kawasan Pulau Rinca yang menelan dana hingga Rp30 miliar ini, nantinya akan dibangun sebuah patung artwork berbentuk komodo yang terbuat dari tembaga, sehingga tahan cuaca dan waktu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya