Punya Destinasi Bak Surga, Berau Benahi 'Gerbang' Pariwisatanya

Bandara Kalimarau
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA –Sebagai pintu masuk utama untuk menikmati keindahan destinasi wisata di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, maka Bandara Kalimarau terus meningkatkan pelayanan untuk memanjakan wisatawan. Kini, Bandara Kalimarau pun tak hanya sekadar tempat turun dan naik penumpang, tapi menjadi bagian dari pariwisata.

Wisatawan Pantai Anyer Ngeluh Parkir 20 Menit Dipatok Tarif Rp75 Ribu

Kepala Bandara Kalimarau Bambang Hartoto mengatakan, sejak tahun 2018 status Bandara Kalimarau yang berada dibawah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tidak hanya sebagai Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I, tapi bertambah menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Dengan tambahan status tersebut, maka Kalimarau tidak hanya sebagai orang naik dan turun pesawat semata, namun dituntut menciptakan konsep wisata di Bandara. 

"Untuk mendukung sektor pariwisata, Kalimarau sebagai pintu gerbang utama pariwisata di Berau terus berbenah dalam menyambut wisatawan. Seperti memberikan sambutan para penumpang di Bandara Kalimarau yang sebagian besar calon wistawan dengan memberikan sambutan melalui alat musik petik asli Berau, Sape, yang tidak hanya membawakan musik-musik tradisional namun musik masa kini," kata Bambang di dalam siaran persnya yang dikutip VIVA, Senin, 6 Desember 2019.

Tragedi Muara Kate, Wapres MADN Desak Pemerintah dan Polisi Turun Tangan

Selain itu, Bandara Kalimara juga menyediakan Tourism Information Center yang tepat berada di depan Terminal Kedatangan. Wisatawan bisa bertanya tentang destinasi wisata unggulan di Berau di pusat informasi ini.

Seperti yang diketahui, Kabupaten Berau menjadi daerah dengan destinasi wisata terbanyak di Provinsi Kalimantan Timur. Nyaris semua tempat wisata di Berau menjadi unggulan bagi Provinsi Kaltim, terutama wisata bahari.

Persib Store Hadir di Lembang, Sasar Wisatawan

Kabupaten Berau memiliki tempat-tempat eksotis nan cantik untuk tujuan Wisata. Sebut saja Pulau Maratua, Derawan, Kakaban, Pulau Kaniungan, Labuan Cermin di Biduk-biduk, Pulau Nabucco, hingga wisata budaya Keraton Kesultanan Sambaliung.

Bambang juga mengatakan bahwa untuk memberikan dukungan kelancaran perjalanan wisatawan keluar dari bandara menuju kota atau destinasi wisata yang dituju, saat ini tidak hanya dengan taksi bandara saja namun ada mini bus jenis hi-ace, bus 3/4 berpendingin ruangan dengan harga terjangkau. 

"Selain itu, saat ini angkutan online telah ada di Berau sehingga dapat digunakan menuju pusat kota. Bahkan, saat ini pihak Bandara Kalimarau tengah membuat sebuah sistem aplikasi yang nanti dapat dilayani oleh taksi konvensional. Diharapkan tahun depan dapat berjalan dengan operator GoJek," katanya.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Masrani mengatakan bahwa saat ini koordinasi antara pihak Dinas Pariwisata dengan Bandara Kalimarau sudah berjalan dengan baik dan kedua belah pihak saling mendukung untuk menyukseskan kedatangan wisatawan ke Kabupaten Berau. Bukti sinergi baik ini adalah kerja sama dengan pihak bandara dalam mengelola bersama Tourism Information Center.

"Bandara Kalimarau memiliki fungsi yang sangat penting dalam mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Berau, karena itulah kami selalu menjalin komunikasi untuk memperlancar perjalanan wisatawan ke destinasi di Kabupaten Berau," katanya. 

Masrani juga mengatakan bahwa hasil dari koordinasi yang lancar dan baik dengan Bandara Kalimarau, jumlah kunjungan wisatawan pun terus meningkat dari tahun 2010 yang hanya 18.135 wisatawan melonjak hingga 288.038 wisatawan pada tahun 2018 lalu.

"Hingga Oktober 2019 telah mencapai 174.605 wisatawan dan kami optimis dapat melebihi tahun lalu. Dan yang membuat kami gembira wisatawan mancanegara tahun 2019 hingga Oktober mencapai 3.416 orang sedangkan untuk tahun lalu saja wisatawan mancanegaranya saja hanya 2.620 orang," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya