Jalan-jalan ke Desa Tradisional Jepang di Kaki Gunung Fuji

Desa Iyashi No Sato Nenba di Jepang.
Sumber :
  • VIVA/Lutfi Dwi Puji Astuti

VIVA – Jepang di bulan Desember jadi salah satu negara yang banyak dikunjungi wisatawan, termasuk dari Indonesia. Terbukti, di bulan Desember 2019 ini, Jepang masih jadi pilihan favorit orang Indonesia untuk berlibur.

Gak Sengaja Liatin Fuji Lagi Nge-Vape, Begini Tanggapan Erika Carlina

Bukan cuma dikenal sebagai negara dengan teknologi canggihnya saja, Jepang juga populer sebagai negara modern yang tetap mempertahankan budaya dan nilai nilai tradisionalnya.

Nah, jika kamu berkunjung ke Negeri Sakura dan mau tahu bagaimana rasanya tinggal di desa tradisional di Jepang, sebagai rekomendasi, Kamu bisa kunjungi Iyashi No Sato Nemba atau dikenal juga dengan Nenba Hama.

Dituding Belum Bisa Move On dari Fuji, Ini Jawaban Thariq Halilintar

Desa yang terletak di sisi barat tepi Danau Saiko ini tenang dan asri. Jadi nyaman banget buat Kamu yang ingin menenangkan diri jauh dari hiruk pikuk keramaian kota.

Iyashi No Sato termasuk salah satu desa tradisional paling terkenal di Jepang. Saat berada di desa ini, Kamu bisa lihat rumah dan bangunan tradisional Jepang dengan jerami dan anyaman bambu sebagai atap dan dindingnya.

Erika Carlina Cuek Saat Diminta Klarifikasi Usai Fuji Ketahuan Nge-Vape Saat Live

"Desa ini dulu pernah dihuni, tapi sekarang hanya dijadikan tempat wisata saja," kata Andy, pemandu wisata yang ikut bersama dalam perjalanan tur, Smartfren International Roaming-Japan Experience, Sabtu, 7 Desember 2019.

Dari desa tradisional Jepang ini, Kamu juga bisa lihat indahnya pemandangan Gunung Fuji.

Indahnya Gunung Fuji dan Danau Saiko sungguh jadi perpaduan pemandangan sempurna yang tak terlupakan. Nah, agar suasana Jepangnya lebih terasa, Kamu juga bisa lho, foto-foto pakai baju tradisional Jepang, kimono.

Atau buat yang laki-laki, bisa juga selfie pakai busana yoroi atau busana ala pasukan Jepang zaman dahulu.

"Untuk sewa kostum di sini bisa dibilang yang paling murah dibanding di tempat wisata lain di Jepang. Harga sewanya 1.000 Yen (Rp131 ribu)," terang Andy lagi.

Jika tertarik berlibur ke Iyashi No Sato Nenba, dari kawasan Yamanashi, Minamitsuru District, Narusawa, bisa ditempuh hanya dalam waktu 30 menit saja. Tapi, kalau dari Tokyo, Kamu harus menempuh perjalanan agak jauh, yakni sekitar tiga jam dengan bus atau mobil pribadi.

Sebelum masuk ke dalam desa, beli tiket terlebih dulu. Harga tiket masuknya, hanya 350 Yen atau setara Rp45 ribu aja.

Yang menariknya lagi, di desa ini Kamu juga bisa icip-icip apel dan pir Fuji yang rasanya manis banget.

"Di sini harga buahnya paling murah. Untuk apel hanya 100-200 Yen (Rp13 ribu-Rp25 ribu) per buahnya. Untuk pir, harganya bisa 400 Yen atau Rp52 ribuan. Ada juga testernya kalau mau coba," kata Andy.

Bukan cuma itu, Kamu juga bisa nikmati manis dan segarnya ikan air tawar Ayu. Rasanya benar-benar nikmat, meski cuma dimasak dengan cara dibakar dan dibubuhi garam. Untuk mKnikmati segar dan lezatnya ikan Ayu, kamu cuma cukup membayar 600 Yen atau Rp77.500.

Oh iya, masih ada lagi yang menarik. Kamu bisa beli oleh-oleh jus anggur. Harga satu botol kecil hanya 800 Yen atau Rp103 ribu dan botol besar 1.500 Yen atau Rp193 ribu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya