Selain Taman Nasional Lorentz Ini 4 Warisan Alam RI yang Diakui UNESCO
- U-Report
VIVA – Keindahan flora dan fauna Indonesia telah diakui oleh seluruh Indonesia. Organisasi Pendidikan, Keilmuwan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pun telah menetapkan empat destinasi di Indonesia sebagai warisan alam dunia yang harus dilestarikan.
Nama Taman Nasional Lorentz misalnya. Pagi ini kawasan hutan lindung terbesar di Asia Tenggara ini menjadi perbincangan setelah Google Doodle memuatnya (Rabu 4 Desember 2019). Google menggandeng seniman Alyssa Winans untuk menyajikan karikatur pemandangan yang ada di Taman Nasional Lorentz termasuk beragam hewan dan tumbuhan yang ada di sana.
Selain Taman Nasional Lorentz, UNESCO menetapkan beberapa area lain di Indonesia yang dijadikan cagar alam dan situs warisan dunia seperti misalnya Taman Nasional Komodo, Hutan Hujan Tropis Sumatera, hingga dan Taman Nasional Ujung Kulon. Keempat tempat tersebut menjadi tempat wisata yang selalu diincar banyak wisatawan baik dari wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Ada beberapa keunikan yang ada di destinasi-destinasi ini yang jarang, dan bahkan tidak dapat ditemukan di negara manapun. Berikut ini beberapa rangkuman VIVA mengenai empat destinasi itu.
1. Taman Nasional Komodo
Taman ini menjadi situs warisan dunia UNESCO sejak tahun 1991. Taman ini Meliputi Pulau Komodo, Rinca dan Padar, ditambah pulau-pulau lain seluas 1.817 persegi adalah habitat asli komodo. Pulau ini menjadi habitat sekitar 5.700 kadal raksasa, akibat penampilan dan perilaku agresifnya menyebabkan mereka disebut 'Komodo Naga'. Mereka tidak ada di tempat lain di dunia ini dan sangat menarik perhatian ilmuwan yang mempelajari teori evolusi.
Selain itu, Taman Nasional mencakup salah satu laut terkaya dengan terumbu karang, bakau, padang lamun, gunung berapi, dan teluk semi tertutup. Habitat ini memiliki lebih dari 1.000 spesies ikan, sekitar 260 spesies terumbu karang, dan 70 spesies spons. Dugong, hiu, pari manta, setidaknya 14 spesies paus, lumba-lumba, dan penyu juga membuat Taman Nasional Komodo menjadi rumah mereka.
2. Taman Nasional Lorentz
Taman Nasional Lorentz merupakan kawasan hutan lindung terbesar di Asia Tenggara dengan luas 2,35 juta hektare. Di sini terdapat 34 vegetasi dan 29 sistem lahan yang telah teridentifikasi dengan 123 jenis spesies mamalia, yang mana 80 persen mewakili binatang mamalia Irian Jaya.
Ada 34 jenis vegetasi, dan 29 sistem lahan telah diidentifikasi di dalam properti tersebut. Serta sekitar 123 spesies mamalia yang tercatat mewakili 80 persen fauna mamalia Irian Jaya. Mamalia yang tercatat termasuk dua dari tiga monotremes dunia, echidna berekor pendek (Tachyglossus aculeatus), dan echidna (Zaglossus bruijinii) endemik New Guinea.
Selain itu juga merupakan rumah bagi sejumlah besar jenis burung langka dan endemik yang terbatas. Tempat ini memiliki keragaman budaya yang luar biasa, dengan tujuh kelompok etnis, mempertahankan gaya hidup tradisional mereka. Di dataran tinggi tinggal masyarakat termasuk Amungme (Damal), Dani Barat, Dani Lembah Baliem, Moni dan Nduga. Sedangkan di dataran rendah ada Asmat, Kamoro dan Sempan dunia yang tercatat ada di sini.
3. Situs Hutan Hujan Sumatera
Hutan Tropis ini memiliki luas 2.5 juta hektare, terdiri dari tiga taman nasional. Yakni, Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Situs ini memiliki potensi terbesar untuk konservasi jangka panjang dari beragam biota Sumatera, termasuk banyak spesies yang terancam punah.
Kawasan lindung merupakan rumah bagi sekitar 10.000 jenis tumbuhan, termasuk 17 genus endemik, lebih dari 200 spesies mamalia, dan sekitar 580 spesies burung dengan 465 spesies merupakan hewan khas daerah ini, serta 21 diantaranya endemik. Dari spesies mamalia, ada 22 jenis tidak ditemukan di tempat lain di Asia dan 15 di antaranya berada di wilayah Indonesia, termasuk orang utan Sumatera. Situs ini juga menyediakan bukti biogeografi tentang evolusi pulau.
4. Taman Nasional Ujung Kulon
Taman nasional Ujung Kulon, terletak di daerah Banten Jawa Barat, merupakan rumah bagi badak Jawa yang terancam punah. Tempat ini memiliki alam indah serta masih terjaganya vegetasi alam, serta pantai indahnya membuat wisatawan mengunjungi tempat ini, terutama bagi wisatawan asal Jakarta, karena jaraknya yang dekat.
Beberapa wilayah yang biasa dikunjungi oleh wisatawan di Kawasan Nasional Ujung Kulon adalah Gunung Honje, Semenanjung Ujung Kulon, Pulau Peucang, Pulau Handeleum dan Pulau Panaitan.
Salah satu pulau yang menjadi tujuan wisatawan adalah Pulau Peucang. Hamparan pasir putih serta perairan yang jernih menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang. Di pulau ini Anda dapat berenang, snorkeling atau menyeberang ke padang penggembalaan Cidaon, dan melakukan pengamatan alam liar.