Wishnutama Bantah akan Sulap Bali dan Toba Jadi Destinasi Halal

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA – Beberapa waktu lalu sempat beredar kabar bahwa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio akan mengubah Bali sebagai destinasi ramah muslim atau dikenal dengan destinasi halal. Namun, hal itu dibantah olehnya. 

Pilkada 2024, KPU Sebut Total DPT Provinsi Bali 3.283.893 Orang

Dalam keterangan tertulis, Wishnutama mengatakan bahwa tidak pernah mengeluarkan wacana wisata halal di Toba dan Bali atau mengeluarkan pernyataan sebagaimana yang diberitakan oleh sebuah media nasional. 

Ia lalu menyesalkan karena pemberitaan mengenai hal tersebut telah mengundang polemik di kalangan masyarakat, termasuk para pelaku industri dan insan pariwisata di tanah air.

Praperadilan Ditolak, Polisi Tegaskan Pengungkapan Prostitusi Flame Spa Sesuai Prosedur

"Persepsi yang muncul atas pemberitaan tersebut juga sangat bertolak belakang dengan pandangan  dan komitmen kami dalam menghargai budaya, kearifan lokal, dan  keberagaman," kata Wishnutama dalam keterangannya, Rabu, 13 November 2019.

Menerima banyak respons dan tanggapan dari berbagai pihak, Wishnutama memandang jika itu jadi gambaran utuh bahwa pariwisata adalah bagian dan milik seluruh elemen bangsa.

Maucash and FIFGROUP Launch Program to Support Religious Harmony in Bali

Menurutnya, pariwisata Indonesia terbangun atas kearifan masyarakat dan budaya lokal pada tiap destinasinya, sehingga menjadi daya tarik yang luar biasa bagi wisatawan. Ada keramah-tamahan khas yang dirasakan para wisatawan dengan berbagai latar kultur dan agama. 

"Selama ini kami sangat meyakini bahwa budaya, kearifan lokal, dan kekayaan alam harus kita jaga, pelihara, dan kelola dengan baik agar pariwisata Indonesia selalu menciptakan daya tarik bagi wisatawan dan mendatangkan kesejahteraan rakyat," kata dia. 

Pariwisata juga merupakan aktivitas universal. Sehingga seluruh tempat wisata di Indonesia terbuka bagi seluruh wisatawan, apapun latar belakang agama, kepercayaan, dan kewarganegaraannya.

"Fokus kami ke depan adalah mengembangkan destinasi wisata sesuai dengan kearifan budaya lokal sehingga pariwisata kita berdiri kokoh di atas fondasi kebudayaan," kata Wishnutama lagi.

Ia mengaku sangat menjunjung tinggi dan sangat meyakini, bahwa kekayaan alam dan budaya nusantara yang Indonesia miliki justru merupakan aset dan modal terbesar dalam mengembangkan sektor pariwisata. Hal ini sekaligus sebagai daya tarik pariwisata di masing-masing destinasi.

"Kami selalu bangga dan mengagumi Bali sebagai sebuah role model pariwisata berbasis budaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaaan dan toleransi sekaligus sebuah destinasi yang mampu merefleksikan harmoni dalam keberagaman. Demikian pula Toba sebagai destinasi wisata alam dengan kekayaan kultural yang amat tinggi dari masyarakatnya," kata dia. 

Untuk itu ia memohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan. Wishnutama juga berterima kasih kepada pihak media yang telah mengklarifikasi kabar tersebut. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya