Liburan Sambil Berburu Tempat Asyik Belajar Batik

siswa belajar membatik
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – Setiap tanggal 2 Oktober, diperingati sebagai hari batik nasional. Ini menyusul masuknya Batik ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada tahun 2009.

Padahal Batik Sudah Diakui UNESCO, Sayangnya Pengrajinnya Terus Berkurang

Semua lapisan pekerja baik di instansi pemerintah maupun swasta diwajibkan mengenakan batik pada hari ini, Rabu 2 Oktober 2019. Banyak orang kemudian berbondong-bondong membeli batik di pusat perbelanjaan untuk dikenakan pada hari ini.

Tak sedikit dari mereka yang mencari hingga berjam-jam bahkan mengeluarkan kocek dalam agar tampil cantik hari ini. Meski, antusiasme tinggi terhadap batik banyak dari kita yang sedikit mengetahui proses pembuatan batik itu.

Hadiri Acara Trophy Tour Piala AFF Pakai Batik, Shin Tae-yong Bilang Fans Indonesia Itu ....

Nah, tak ada salahnya jika kita berwisata menengok proses demi proses pembuatan batik langsung dari asalnya. Berikut ini beberapa destinasi wisata batik yang bisa dijadikan rekomendasi liburan kamu yang dikutip VIVA dari berbagai sumber.

Kampung Batik Kauman di Pekalongan

Para Calon Menteri Prabowo Kompak Kenakan Batik Cokelat Tua Datang ke Istana

Terletak di Kelurahan Kauman, Pekalongan desa ini sejak tahun 2007 ditetapkan sebagai kampung batik kauman. Di sini kamu pun dapat memilih beragam kain batik khas Pekalongan yang banyak dipengaruhi asimilasi waga Pekalongan dengan bangsa China, Arab, Melayu, India, bahkan Belanda dan Jepang di masa lalu. Misalnya motif Jlamprang yang terinspirasi gaya India dan Arab.

Ada juga Batik Encim dan Klangenan yang dipengaruhi peranakan China. Motif Batik Pekalongan pun lebih berwarna dan beragam jika dibandingkan dengan umumnya batik di Solo, Jawa Tengah.

Tak hanya kain, kamu dapat membeli beragam tas, sandal, dompet dan aksesoris lainnya dengan corak khas batik. Mengingat kawasan pembatik, Kampung Kauman telah mendirikan showroom untuk memberi ruang bagi wisatawan untuk mengekspresikan kreasinya membatik di atas kain. Jangan lupa untuk mengunjungi museum Batik Pekalongan untuk menambah wawasan kamu seputar Batik.

Kampung Batik Laweyan di Solo

Kampung Laweyan ini menjadi salah satu kampung batik tertua dan ikon batik di Solo sejak abad ke-19. Di sini, wisatawan pecinta batik akan ditawarkan 250 jenis batik dengan warna yang cenderung lebih terang. Selain membeli, kampung ini pun menawarkan paket wisata workshop membuat batik.

Nantinya kamu dapat mengikuti kursus membatik selama 2 jam dan dapat membawa pulang hasil karya dari kursus itu. Selain itu juga ada pelatihan membatik secara intensif bagi yang ingin mendalami teknik pembuatan batik tulis dan cap.

Tak hanya menawarkan wisata batik, kampung ini pun menawarkan daya tarik tersendiri lainnya. Salah satunya adalah mengagumi arsitektur bangunan rumah penduduk di kampung ini yang banyak dipengaruhi oleh arsitektur Jawa, Eropa, Cina dan Islam. Arsitektur bangunan ini pun disebut-sebut menggambarkan kejayaan saudagar batik asli pribumi Laweyan yang dikenal dengan sebutan "Gal Gendhu".

Setelah lelah membatik dan berkeliling kampung, istirahatlah sejenak untuk menikmati makanan khas kampung ini. Seperti kue ledre, kue apem dan lainnya.

Kampung Batik Ngasem di Yogyakarta

Tak hanya terkenal wisata alam dan kebudayaan, Yogyakarta pun menjadi salah satu surga bari para pecinta belanja. Kota Gudeg ini pun terkenal memiliki beragam tempat belanja murah terutama untuk busana batik. Salah satu destinasi yang wajib dikunjungi adalah Kampung Batik Ngasem.

Kampung batik yang terletak di kawasan keraton ini akan menawarkan beragam pilihan kain dan baju batik dengan harga terjangkau. Tak hanya itu, kampung ini pun menyediakan aksesoris berupa
sarung bantal, taplak meja, sprei dan lainnya juga bermotif batik.

Tak hanya dapat berbelanja, di sini kamu pun dapat menyaksikan secara langsung
proses membatik dari pemolaan sampai dengan pewarnaan.

Kampung Batik Semarang

Selain terkenal dengan wisata lawang sewu dan lumpia. Kota Semarang pun patut diperhitungkan dalam dunia perbatikan. Terletak di Semarang Timur, lebih tepatnya di kelurahan Rejamulya.

Di sepanjang, jalan kamu akan menemukan banyak toko yang menawarkan batik. Batik-batik yang ditawarkan di sini lebih menunjukkan motif naturalis ( ikan, kupu-kupu, burung, ayam, bunga, pohon, pemandangan alam, dan bangunan rumah) sesuai dengan kondisi masyarakat pesisir pantai. Untuk harga batik yang ditawarkan, mulai dari Rp50.000 untuk batik printing hingga Rp5 juta untuk batik tulis.

Selain, mendapatkan batik-batik yang murah. Pengunjung dapat belajar membatik di berbagai gerai di sini. Dengan mengeluarkan uang sekitar Rp20.000 hingga Rp30.000 pengunjung dapat mencoba membatik dengan berbagai motif.

Kamu bisa belajar proses membuat kain batik. Mulai dari menciptakan motif, menggambarkan desainnya di kain, melelehkan malam, membatik, hingga proses pewarnaan dan pencuciannya di sini.

Jika lelah membatik pengunjung dapat berkeliling di kampung ini untuk sekedar berfoto pada dinding-dinding yang hampir semuanya dihias oleh gambar-gambar bertemakan batik.

Kampung Batik Lasem di Rembang

Rembang menjadi salah satu kota pengrajin batik. Terdapat tiga sentra kerajinan batik tulis di Rembang mulai dari Kecamatan Lasem, Kecamatan Pancur, dan Kranggan.

Untuk melihat-lihat atau membeli batik tulis Lasem anda tidak perlu mengunjungi satu per satu tempat kerajinan tersebut cukup kamu ke Showroom Batik Tulis Lasem Kabupaten Rembang yang terdapat di anda dapat melihat hampir seluruh koleksi batik tulis Lasem.

Untuk batik yang ada di sini, lebih banyak didominasi oleh motif pesisiran yang banyak dipengaruhi oleh unsur budaya China.

Selain itu, Batik Lasem mempunyai 2 (dua) corak khas yaitu Latohan dan watu pecah. Motif latohan terinspirasi dari tanaman latoh (sejenis rumput laut) yang menjadi makanan khas masyarakat lasem. Sedangkan motif watu pecah menggambarkan kejengkelan masyarakat Lasem sewaktu pembuatan jalan Daendeles yang memakan banyak korban.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya