Kebun Binatang Ragunan Bakal Direvitalisasi Jadi Lebih Modern
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA – Taman Margasatwa Ragunan merupakan kebun binatang pertama di Indonesia. Kebun binatang yang didirikan pada tahun 1864 ini memiliki berbagai koleksi yang terdiri dari 295 spesies dan 4040 spesimen. Tidak heran, jika Kebun Binatang Ragunan menjadi salah satu favorit warga Jakarta untuk berlibur.
Namun sayangnya, kondisi kebun binatang sekarang tidak sebagus saat awal pembangunanya dahulu. Pemandangan di Ragunan sudah tidak enak lagi di pandang, bahkan sejumlah sarana dan prasarana terlihat lusuh karena sudah lama tidak diperbarui. Hal ini tentu bisa mengurangi minat pengunjung untuk datang ke kebun binatang ini.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana merevitalisasi Taman Margasatwa Ragunan, pada 2020 mendatang. Sejumlah persiapan telah dilakukan, termasuk mengadakan sayembara untuk menentukan konsep baru dari kebun binatang yang terletak di Jakarta Selatan ini.
Sejak Maret 2019, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, mengadakan Sayembara Desain Kawasan Taman Margasatwa Ragunan. Dan pada 18 September 2019 lalu, terpilih sebagai pemenang tim dari Ario Danar Andito, dengan konsep Bio Park Ragunan, Island of Nature.
Terinspirasi dari flora dan fauna yang ada di Indonesia, konsep Bio Park Ragunan, Island of Nature akan menggabungkan restorasi habitat, peningkatan lingkungan, konservasi satwa liar, blue-green integration, dan pelestarian alam.
Berdasarkan IGTV yang diunggah oleh akun @studio_sa_e, nantinya kebun binatang Ragunan di setiap sudutnya akan dibuat sangat modern. Mulai dari dibuatnya Forest Verandah di bagian serambi Ragunan, Our Planet, Life on Forest Canopy, Play and Living in Nature, Life and Wetland and Grassland, Life on Forest Floor dan Eco Lake Waterfront. Dalam unggahannya, Â @studio_sa_e menulis:
Ketika jalinan jalur hijau itu nyata
Terajut menjelma mega paru-paru di tengah ibu kota
Keanekaragaman hayati bercengkarama di tujuh dunia
Menyumbang pengetahuan dan pengalaman baru bagi lima panca indera
Serambi yang teduh adalah pintu gerbang petualangan dari pikuk metropolitan
Suara burung di ranting-ranting cahaya
Berlarian generasi penerus bangsa bercanda dengan satwa
Penjelajahan awal adalah mengenal mereka
Menyusuri habitat dalam genus berbeda dari lima benua, mereka hidup bersama
Seketika terdengar sayup suara air menyapa
Deretan air terjun disepanjang jernihnya rawa
Tapir, badak dan flamingo bersimbiosis harmonis di alam asli mereka
Menapak dan berputar diantara mereka, menghirup udara yang sama dengan mereka, mengamati tingkah laku mereka mampu menghilangkan batas-batas dengan semesta
Pengalaman yang akan sangat langka
Alam tidak akan pernah kehabisan pesona
Barisan akar pohon yang lembab dijadikan raja hutan sebagai tempat tinggalnya
Merangkak masuk ke dalam perut bumi mengunjungi kerajaan melata
Menebak-nebak mereka dalam pekatnya kegelapan
Memacu adrenalin mendengar bunyi-bunyian yang berkeliaran
Surga itu ada di atas sana
Diantara derau kepak sayap dan cuitan yang bertalu-talu sekelebat terlihat primata berayun beriringan satu persatu
Berjalan di ketinggian pepohonan di belantara atap hutan, bersama-sama mensyukuri segala ciptaan Tuhan
Pengalaman mengakrabi alam di tengah kota tidak hanya angan belaka, tapi nyata bagi anak-anak kita
Merawat ekologi dan menaturalisasi lingkungan hidup bagi kami bukanlah suatu cita-cita, tapi sebuah misi, misi yang dapat diwariskan lintas generasi
Suatu perjalanan panjang yang harus dimulai hari ini
Bio Park Ragunan, Island Of Nature
Duh, sudah gak sabar ya ingin lihat kebun binatang Ragunan dengan konsep yang baru.