Mengenal Tradisi Keboan Aliyan di Banyuwangi
- timesindonesia
Seluruh sudut desa dirias dengan aneka parabungkil (hasil bumi) seperti pisang, singkong, padi, umbi dll, yang menandakan hasil panen yang melimpah. Masyarakat pun tumpah ruah hal ini menyambut iring-iringan tradisi Keboan diarak mengelilingi desa.
"Saya lahir di sini dan saya sangat bangga, saya ingin adat istiadat ini jangan sampai hilang, harus terus dilestarikan," ucap Luzy Nandani (23) warga asli Desa Aliyan.
Menurut Luzy tradisi ini memang rutin diadakan di desanya. Biasanya pagi dilakukan syukuran dengan memakan tumpeng pecel pitik bersama di sepanjang jalan desa. Sebelum hari pelaksanaan digelar beberapa orang memang terlihat kesurupan dari roh leluhur (Danyang) dengan rentang waktu yang tidak menentu.
"Kesurupan tidak tentu, pagi tadi sudah ada yang kesurupan, bahkan kemarin malam juga ada kok," ucap Luzy.
Perlu diketahui, tradisi Keboan Aliyan di Banyuwangi berkembang di dua desa. Selain keboan di Desa Aliyan Rogojampi, tradisi kebo-keboan juga ditemui di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. (*)