Giliyang, Pulau dengan Kadar Oksigen Terbaik Ada di Sumenep
- VIVA/Nur Faishal (Surabaya)
VIVA – Bupati Sumenep, Jawa Timur, A Busyro Karim mengatakan, Jenderal (Purnawirawan) Gatot Nurmantyo kerap singgah ke Pulau Giliyang atau Gili Iyang hanya untuk menghirup udara segar dan menyehatkan di sana. Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia itu juga biasa mengajak ibundanya. Tiga-empat jam bersantai lalu pulang.
"Semasa masih aktif, (mantan) Panglima TNI kita, Bapak Gatot (Nurmantyo), sering datang ke Pulau Giliyang. Dua sampai empat jam, lalu pulang. Bahkan, di sana Bapak Gatot ada peninggalannya. Beliau bikin masjid di Giliyang," kata Busyro saat ditemui di Sumenep baru-baru ini.
Lalu, apa sih rahasia Pulau Giliyang?
Perlu diketahui, Pulau Giliyang adalah pulau terpisah dari daratan Pulau Madura. Pulau mungil itu berada di wilayah administrasi Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep. Dibutuhkan waktu tempuh hampir satu jam untuk menyeberang ke Pulau Giliyang dari Pelabuhan Dungkek, menggunakan kapal layar motor tradisional berkapasitas sekira 30 orang.
Pulau Giliyang mulai terkenal setelah terbukti memiliki kadar oksigen yang sangat baik, menurut penelitian Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Kadar oksigen di pulau ini berkisar 3,4 persen sampai 4,8 persen. Bahkan Busyro pernah mengklaim kalau Giliyang merupakan pulau dengan kadar oksigen terbaik kedua di dunia setelah Yordania.
Selain Gatot, banyak pejabat lainnya kerap singgah ke sana, seperti Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Sejak jadi Menteri Sosial hingga Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa juga sering ke sana.
Diyakini karena oksigennya yang baik, banyak penduduk Pulau Giliyang yang hidup dengan usia lama, yakni seabad lebih. VIVA pernah berkunjung ke sana dan memang ada warga yang masih hidup kendati sudah memiliki lima generasi di bawahnya. "Mungkin karena oksigennya yang memang baik," kata Busyro.
Pulau Giliyang kini menjadi andalan Sumenep sebagai destinasi wisata kesehatan. Pulau lain yang satu paket dengan tawaran pemandangan pantai dan bawah laut yang indah ialah Gili Labak. Ada juga wisata pantai, yakni Pantai Sembilan di Gili Genting, Pantai Lombang di Batang-Batang dan Pantai Slopeng di Ambunten.
Di sektor pariwisata, Sumenep berupaya maksimal mendatangkan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Setiap tahun, kegiatan Visit Sumenep digelar. Seperti pada Sabtu, 27 Juli 2019, Festival Layang-Layang dan Sumenep Batik On The Sea digelar di Pantai Slopeng. Selain untuk mempromosikan Batik, event itu digelar untuk mengenalkan Pantai Slopeng ke khalayak luas.
Sayang, banyaknya destinasi wisata di Sumenep tidak terdukung oleh infrastruktur memadai. Jalan dari Kota Sumenep menuju Pantai Slopeng, misalnya, tidak mulus. Lubang-lubang badan jalan terasa betul di banyak titik. Pemkab berdalih jalan tersebut ialah jalan provinsi, karenanya tak segera dibuat mulus oleh pemda setempat.
Begitu juga dengan ketersediaan kebutuhan wisatawan lainnya, seperti hotel dan penginapan. Belum ada hotel berbintang di Sumenep. Nah, atas alasan itulah kemudian Pemkab Sumenep membuka diri bagi investor untuk pengembangan industri wisata di kabupaten paling ujung timur Pulau Madura itu.