Andalkan Potensi Alam, Pembangunan Wisata Magelang Berbasis Masyarakat
- VIVA.co.id/Dhana Kencana
VIVA – Memiliki banyak candi, keindahan alam yang luar biasa, serta udara yang masih sejuk berkat diapit oleh delapan gunung, suasana alami di Magelang  menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan baik mancanegara ataupun nusantara.
Rasanya ada yang kurang jika sudah jauh-jauh datang ke Jawa Tengah tanpa melihat Candi Borobudur, obyek wisata yang mendapat perlindungan UNESCO sebagai warisan dunia.Â
Tapi tunggu dulu, Magelang tak hanya memiliki Candi Borobudur yang sudah termasyur, masih ada banyak obyek wisata baik alam atau sejarah yang semuanya kini diarahkan oleh Pemerintah Kabupaten Magelang untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya.Â
"Pendekatan (pariwisata) di Kabupaten Magelang dengan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Kita berharap pariwisata menjadi alat pembangkit yang kuat untuk masyarakat, membuka kesempatan kerja, peluang usaha," kata Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso, dalam acara Media Gathering Peningkatan Kemitraan Forum Wartawan Kemenpar dan Biro Komunikasi Publik, di Mesastila Resort and Spa Retreat, Magelang, Jawa Tengah, Rabu malam, 10 Juli 2019.Â
Irwan kemudian memberikan contoh seperti pengelolaan sungai Elo yang baru saja selesai menggelar Festival Kali Elo dengan mengangkat tema Sayang Elo Njogo Elo. Menurutnya, dalam event tersebut juga menjadi salah satu contoh kesempatan pemerintah dalam hal ini dinas pariwisata untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan peluang ekonomi yang bisa diperoleh asalkan tetap bisa menjaga alam dengan baik.Â
"Semakin dilestarikan semakin menyejahterakan. Lingkungan yang baik akan memberikan manfaat bagi ekonomi masyarakat. Zaman dulu orang melihat hutan terpikir memanfaatkan kayu, tanah, tapi sekarang yang dijual adalah pemandangannya, eksotismenya. (Jadi) dengan menjaga dia malah menghasilkan," kata Irwan.Â
Kemudian kembali menegaskan, "Orang mulai sadar, Kali Elo luar biasa menghidupi masyarakat, mereka sadar membersihkan sungai, karena kalau tidak, keberlanjutan itu terganggu."
Oleh sebab itu, Pariwisata Magelang fokus pada pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Selain mengajak masyarakat untuk turut menjaga alam juga dengan menggandeng Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).Â
Pariwisata juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Magelang, yang banyak bercocok tanam. Misalnya saja dengan membuat homestay, memanfaatkan kamar kosong di rumah penduduk untuk kemudian dijadikan tempat tinggal para wisatawan yang berkunjung.Â
"Pendekatan budaya jadi sesuatu yang menarik buat kita, pembangunan wisata berbasis masyarakat, masyarakat menerima manfaat dari wisata. Sekarang homestay bisa jadi masukan bagi masyarakat," tutur Irwan.