Sketsa Iwan Simatupang Raib dari Hotel Salak
- timesindonesia
Tapi, Iwan sejak awal memang ingin menjadi manusia bebas dengan risiko hidup susah dan digerogoti beragam penyakit orang kere. Iwan tidak mau menjadi manusia organisasi!
Sebelum beranjak dari hotel saya sempat menghubungi WhatsApp Mega, manajer humas Hotel Salak. Saya sangat berharap mendapat jawaban di mata keberadaan sketsa Iwan Simatupang.
Sketsa entah karya siapa, sebenarnya sangat buruk. Tapi sketsa itu sebenarnya sebagai penanda awal untuk bertanya terutama bagi masyarakat awam. Paling tidak muncul pertanyaan, "Sketsa siapa itu?"
Selebihnya, pihak hotel tinggal menjelaskan foto dalam sketsa itu adalah.... Hotel Salak yang menyandang status heritage selayaknya menjadikan Iwan Simatupang sebagai ikon hotel. Daya jual hotel. Setiap bicara atau mengisahkan kehidupan Iwan Simatupang tidak bisa dilepaskan dari episode Kamar 52 Hotel Salak.
Saya menyarankan, Hotel Salak menyediakan ruangan khusus atau juga di lobi memajang karya-karya serta buku-buku Iwan Simatupang. Bila ini dilakukan, Hotel Salak tidak hanya menghargai sastrawan tetapi akan menjadi bagian dari sejarah sastra Indonesia.
"Selamat malam , terima kasih atas informasinya Pak. Kebetulan saya baru bergabung di Salak Heritage pertengahan tahun 2018. Terkait pertanyaan dari Bapak akan saya tanyakan ke teman-teman management ya Pak. Dan akan saya info ke bapak .. thank you."
Hanya itu jawaban dari Manajer Hotel Salak. Saya pun akhirnya melangkahkan kaki keluar hotel. Di kereta commuterline Bogor-Depok saya masih terus teringat sketsa Iwan Simatupang dan sejumlah cerita dalam novel dan cerpennya.(*)