Mudik Lewat Tol Trans Jawa Masih Bisa Mampir Wisata Kuliner
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Mudik tahun ini, mereka yang pulang ke kampung halaman seolah diberi banyak pilihan. Kalaupun tarif pesawat mahal, jalur darat kini juga dijanjikan jauh lebih nyaman dengan hadirnya tol Trans Jawa yang secara keseluruhan menyambung Jakarta dari Merak hingga Probolinggo.
Meski memberi kenyamanan dan memangkas waktu tempuh, tidak seperti mudik melalui jalur darat biasanya, di mana orang akan mampir-mampir untuk sekadar mencari makanan khas dari wilayah yang dilewati. Melintasi jalur tol, tentu saja harus berpikir ulang sebelum keluar dan kembali masuk. Terlebih, mengingat harga ruas tol sepanjang 965 kilometer ini juga tak murah.
Demi menarik minat wisatawan nusantara, Kementerian Pariwisata telah merancang beberapa hal agar masyarakat yang melintasi jalur ini tertarik untuk keluar tol dan menikmati kuliner atau sekadar melihat atraksi lokal. Salah satunya dengan membuat rest area besar dengan cakupan UMKM 70 hingga 80 persen.
Dan usulan lainnya adalah yang sampai membuat Menpar Arief Yahya salah kamar saat mengajukan usulan, yaitu memberikan tarif reduksi bagi mereka yang telah masuk tol, namun ingin keluar dan kembali masuk.
"Kemarin baru saya usulkan, kemarin saya salah alamat ke Menteri BUMN, ternyata harusnya diusulkan ke Menteri PUPR," kata Arief di Balairung Soesilo Soedarman, Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat, Selasa 21 Mei 2019.
Dia mengusulkan, kalau orang keluar tol seolah-olah tidak berbayar, jadi keluar dan masuk lagi tidak menjadi mahal. "Tapi tetap kembali ke tarif yang semula agar orang tidak segan untuk keluar, di mana saja di destinasi-destinasi atraksi dan kuliner," ujar Arief. Â
Arief sendiri memasang target hal tersebut bisa segera terealisasi dalam waktu dekat di tahun ini, dan bisa diberlakukan di semua rute. Dengan begitu, orang yang ingin keluar tol dan mencari makanan lokal setempat tidak perlu lagi berpikir tentang mahalnya biaya tol karena adanya reduksi harga.
"Kalau menurut saya, perhitungannya simpel. Dari titik A ke titik C katakan Rp500 ribu, titik A ke titik B Rp300 ribu, B ke C Rp400 ribu. Kalau ditotal Rp700 ribu. Kan simpel, Rp700 ribu dikurangi Rp500 ribu, jadi dikembalikan sebesar Rp200 ribu," tuturnya.
Sehingga disimpulkan, biaya setelah keluar dan masuk lagi dalam tol tetap di tarif awal Rp500 ribu. Di semua rute, Arief berharap, orang yang menggunakan jasa tol tidak perlu berpikir jika ingin keluar.
"Misalnya sampai ke Semarang ingin menikmati mangut Semarang harus keluar kan, keluar jangan mikir biaya tol, kalau masuk akan di-deduct (deduction) lagi, itu ide dasar dari teman-teman kemarin diskusi," ujarnya. (rna)