5 Fakta Unik Melancong ke Brunei Darussalam Saat Ramadan
- Pixabay/ PublicDomainPictures
VIVA – Pesona Brunei Darussalam seolah tak populer di mata para traveler. Mungkin, mereka memuat Brunei dalam daftar paling bawah untuk dikunjungi. Namun memanfaatkan momen Ramadan sekaligus mengobati rasa penasaran untuk membuktikan kabar tentang Brunei Darussalam yang dikenal sebagai negara kaya, tak ada salahnya, negara ini jadi tujuan liburan Anda.
VIVA pun sempat merasakan liburan singkat di Brunei. Dan berikut ini beberapa fakta menarik tentang Brunei yang perlu Anda tahu.
Transportasi umum
Soal ini sudah jadi rahasia kalau Brunei Darussalam tak ramah bagi backpacker. Bagaimana tidak, pelancong backpacker ini cenderung memanfaatkan transportasi umum untuk menuju dari dan ke tempat wisata, sementara Brunei dikabarkan sulit dalam hal ini.
Tapi, sejak setahun lalu, Brunei Darussalam memiliki transportasi online semacam Grab atau Gojek. Tapi aplikasi ini dikembangkan oleh operator telekomunikasi lokal Progresif, namanya Dart. Meski tarifnya lebih mahal dibanding di Indonesia, namun sejauh ini transportasi ini paling nyaman untuk berkeliling Bandar Seri Begawan dan daerah sekitarnya.
Menurut driver lokal, tarif 5 dolar Brunei atau sekitar Rp52 ribu. Ini merupakan tarif perjalanan awal hingga 30 menit. Oh iya, jangan harap menemukan Dart versi motor ya, karena di sini hanya tersedia mobil dan tak susah untuk mendapatkan driver meski di jam sibuk.
Uang Dolar Singapura
Jika bingung tak mendapat mata uang Brunei Darussalam saat menukarkan uang, tukarkan saja rupiah menjadi dolar Singapura. Negara ini menerima pembayaran dengan dua mata uang tersebut. Jadi jangan bingung jika membayar dengan dolar Singapura dan mendapat kembalian dolar Brunei. Nilai tukar dua mata uang ini sama, begitu pula sebaliknya.
Sepi saat malam
Nah ini fakta lain yang membuat orang enggan ke Brunei, padahal baik siang atau malam, kondisi Brunei sama saja alias tak jauh beda. Karena jumlah penduduk yang sedikit, memang jalanan di Brunei terlihat lengang, begitupun malam hari. Meski penduduk setempat mengatakan tak ada kehidupan malam, bukan berarti mal lantas tutup sore hari. Mal di Brunei tutup seperti mal di Jakarta sekitar pukul 22.00.
Bioskop
Ada yang unik dengan bioskop di Brunei Darussalam, selain menggunakan dua subtitle, yaitu China dan bahasa Melayu, dengan jumlah bangku di dalam bioskop tak sebanyak di Indonesia. Harga tiket bioskop juga dibagi berdasar hari dan waktu penayangan. Harga tiket di pemutaran film di atas pukul 18.00 lebih mahal sekitar 15 dolar Brunei (Rp160 ribu) dibanding penayangan siang hari.
Jalanan lengang
Solusi lain untuk menikmati Brunei Darussalam selain menggunakan Dart bisa juga dengan menyewa mobil. Terlebih di Brunei tidak mengenal kata macet, bahkan jarak antara kendaraan saat lampu merah saja bisa sangat berjauhan. Brunei terlihat sedikit ramai saat jam pulang kerja, yaitu pukul 14.00 untuk pegawai kerajaan dan sekitar pukul 16.00 untuk pegawai swasta atau bisa beragam tergantung kebijakan perusahaan masing-masing. (rna)