Logo timesindonesia

Kampung Budaya Polowijen Gelar Ritual Doa Topeng Nusantara

Atraksi seni tari kolaborasi Kampung Budaya Poliwijen dan Universitas Negeri Malang (FOTO: Istimewa)
Atraksi seni tari kolaborasi Kampung Budaya Poliwijen dan Universitas Negeri Malang (FOTO: Istimewa)
Sumber :
  • timesindonesia

Menyambut Hari Tari Sedunia (World Dance Day), Kampung Budaya Polowijen (KBP) bersama Universitas Negeri Malang menggelar ritual Doa Topeng Nusantara. Selain itu, juga digelar menari selama 5 jam oleh ratusan peserta lintas stakeholders, Minggu (28/4/2019).

Penggagas KBP Isa Wahyudi dalam pernyataannya kepada TIMES Indonesia, Senin (29/4/2019), mengatakan kegiatan itu digelar sebagai bentuk apresiasi dan mengungkapkan ekspresi tentang kegembiraan.

"Kegiatan kolosal bertajuk 'Gelar Dongo Topeng Nuswantoro' ini melibatkan lebih kurang 300an orang dari pelbagai lapisan masyarakat. Mulai warga KBP, siswa-siswi SD Arjosari I, sanggar tari Sumberawan, para penari Balearjosari, mahasiswa-mahasiswi dari beberapa perguruan tinggi, dan masih banyak lagi," kata Isa Wahyudi.

Isa Wahyudi yang beken disapa Ki Demang mengatakan ada banyak macam cara masyarakat mengapresiasi seni dan budaya. Salah satunya adalah dengan menari. Menari adalah ekspresi jiwa yang menggambarkan perilaku, kehidupan masyarakat bahkan cerita tentang kejadian-kejadian yang diselaraskan melalui gerak, ritme dan lagu, di dalamnya ada penghayatan, pemaknaan yang mengandung nilai-nilai dan pesan moral tentang kebajikan. 

Dikatakan Ki Demang, lebih dari 10 tarian termasuk tarian kolosal yang dipentaskan. Namun yang lebih diutamakan tari-tarian topeng yang selama ini menjadi ciri khas Polowijen. Antara lain, tari Beskalan Putri, Beskalan Patih, Grebek Jawa, Grebek Sabang, Grebeg Bapang, kemudian tari Topeng Ragil Kuning. 

“Selain itu masih ada lagi suguhan-suguhan seni budaya lain yang akan dipentaskan," katanya. 

Budayawan Malang Dr. Robby Hidajat yang turut menyemarakan acara itu menilai di era generasi milenial dan zaman now, tidaklah mudah generasi muda-mudi mempertahankan seni tradisi dan mewarisi generasi zaman sebelumnya.