Kisah Pilu di Balik Pembangunan Gereja St Anthony di Sri Lanka

Gereja St. Anthony di Kolombo, Sri Lanka
Sumber :
  • tripadvisor.com

VIVA – Gereja St Anthony di Kochchikade menjadi salah satu sasaran ledakan yang terjadi di Kolombo, Sri Lanka. Siapa sangka, gereja ini sangat populer di kalangan para pelancong, terlebih karena sejarah di balik pesonanya.

Pentolan Partai Aliran Marxis Dissanayaka Terpilih jadi Presiden Sri Lanka, Ini Profilnya

Dikutip dari laman Lanka.com, Senin, 22 April 2019, gereja St Anthony menjadi gereja yang paling populer dan dikunjungi oleh banyak pelancong. Sejarah di balik pesona gereja yang terletak di ibu kota Kolombo, Sri Lanka ini dimulai pada abad ke-18, di mana agama katolik masih menjadi agama yang dilarang di Sri Lanka saat itu.

Hal tersebut berdampak pada para pendeta yang tidak dapat menjalankan pelayanan atau ibadahnya di depan umum. Adalah negara Belanda yang memperlakukan buruk kalangan katolik di beberapa tempat dan salah satunya di gereja St Anthony Kochchikade tersebut.

Pemerintah Sri Lanka Minta Maaf ke Umat Islam usai Paksa Korban Covid-19 Dikremasi

Namun, seorang pendeta setempat bernama Antonio menyamar sebagai pedagang sambil melakukan pelayanan terhadap agama katolik. Tak lama, Belanda mengetahui penyamarannya. Tapi, Antonio segera melarikan diri ke arah Mutwal.

Di sana, ia bertemu dengan beberapa nelayan yang mengenalnya dan reputasinya sebagai orang suci agama katolik. Mereka pun menawarkan diri untuk melindunginya dari Belanda.

Langkah Berani Sri Lanka Larang Peternakan Teripang Tiongkok

Lagi-lagi Belanda menemukan persembunyiannya, namun nelayan tidak mau menyerahkannya. Antonio pun akhirnya kembali ke rumahnya di Maliban Street dan pergi ke laut, dengan membawa salib di tangannya. Di sana, dia menanamkan salib dan berdoa meminta mukjizat Tuhan.

Gereja St. Anthony di Kolombo, Sri Lanka

Pada hari ketiga, ombak surut dan tepian pasir yang luas membuat pandangan semua orang tertuju pada Antonio. Ia meninggal dunia di laut, di samping salib yang ia tanam.

Atas perjuangannya, Antonio dibangunkan gereja kecil serta dimakamkan di sana. Pada tahun 1806, gereja tersebut diperbesar serta patung dirinya dibuat dan ditempatkan di altar gereja St Anthony Kochchikade, Kolumbia.

Selanjutnya, gereja terus diperbesar dan selesai pada tahun 1828. Gereja tersebut pun menarik minat pelancong dengan keindahan arsitekturnya.(nsa)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya