Serunya Jelajah Trans Jawa Sekalian Wisata dan Cicipi Sayur Daun Kopi
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA – Sejumlah cerita menarik dirasakan oleh rombongan pesepeda atau bikers Jelajah Trans Jawa 900 kilometer (km) dengan rute Surabaya-Jakarta. Tiba di kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 5 Maret 2019, mereka berkesempatan mencicipi kuliner unik, sayur daun kopi.
Kuliner langka itu dirasakan saat singgah di Desa Lerep dan Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran, Jawa Tengah. Sambil menghilangkan rasa lelah setelah menempuh perjalanan 400 km dari Surabaya, mereka diajak menyantap makanan di Griya Dahar Sinongko.
Rumah makan unik ini dikelola oleh unit usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kalisidi. Sebagai desa penghasil kopi unggulan, kuliner sayur daun kopi pun menjadi andalan yang diburu wisatawan.
"Saya baru pertama kali ini makan sayur daun kopi. Ternyata enak juga daun kopi kalau dimasak," ujar Suhatono, biker asal Surabaya.
Tak hanya kulinernya yang unik, pria berusia 70 tahun itu pun cukup kagum dengan desa di lereng gunung Ungaran yang cukup sukses memanfaatkan dana desa dalam membangun infrastruktur. Salah satunya pengelolaan embung yang disulap menjadi wisata danau nan indah.
Sementara di Desa Kalisidi, mereka kembali dibuat kagum dengan instalasi air di sana. Sumber air gunung langsung disalurkan ke rumah warga dengan sangat rapi. Air gunung itu pun cukup segar dan membuat pengunjung betah.
Sementara koordinator kegiatan Jelajah Trans Jawa 900 km, Hendra Dharmanto mengatakan bahwa kegiatan bersepeda kali ini sengaja ingin melihat perkembangan infrastruktur di Pulau Jawa. Sebelumnya para peserta juga sudah singgah di Desa Jiwan, Madiun untuk melihat irigasi beton yang digunakan untuk mengairi sawah.
Jelajah Trans Jawa melibatkan 50 bikers dari berbagai daerah di Indonesia dengan rute Surabaya-Jakarta. Mengambil start di titik nol depan Tugu Pahlawan Surabaya, Jawa Timur, para biker akan finish di Istana Merdeka, Jakarta. Pemberangkatan para biker telah dilepas oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa pada Senin, 4 Maret 2019.
Sebelum sampai di garis finish, para peserta diajak mampir ke desa-desa untuk melihat pembangunan infrastruktur serta menjelajah ragam kuliner dan pariwisata di rute-rute yang dilewati.
"Kita ajak para peserta melihat langsung perkembangan Pulau Jawa. Jadi selain bersepeda, kita juga berbagi pengelolaan infrastruktur desa satu ke desa lainnya," ucap Hendra. (nsa)