Menikmati Alam Hijau dari Air Terjun Midodaren
- timesindonesia
Anda yang di Ponorogo dan sekitarnya pernah ke air terjun Midodaren di Desa Bulu Lor, Jambon? Rugi jika belum ke sana. Setelah menitipkan kendaraan di halaman rumah warga, kita menyusuri jalan setapak dan akan disuguhi pemandangan alam memukau, hutan jati. Sekitar 15 menit, suara air gemercik mulai terdengar menyapa pengunjung air terjun.
Ada dua pilihan, menikmati air terjun dari atas atau bawah. Jika dari atas, setelah jalan setapak menanjak dan tiba di puncak, kita akan disuguhi pemandangan alam nan memukau. Dari ketinggian, terlihat hamparan hutan menghijau, dan sebagian atap permukiman rumah warga.
"Indah setelah sampai di atas, capek terbayar sudah," kata Khoirul, pengunjung asal Kabupaten Madiun.
Air terjun Midodaren terdiri dari batu besar bertingkat yang airnya tidak cukup deras menghujam. Di atas puncak air terjun, masih ada aliran sungai di sela-sela batu nan indah gemercik.
"Dari bawah juga indah, karena semua bebatuan tersusun indah dialiri air. Di lembah bukit, suasananya sejuk," tambahnya.
Sayang, menuju lokasi jalanan setapak tak ada tanda atau tulisan petunjuk menuju lokasi. Sesekali pengunjung harus bertanya ke warga yang ditemui di jalan.
"Ini kalau dieksplor maksimal, jalan diperbaiki, akses menuju air terjun dibuat representatif, akan menarik minat pengunjung," kata Khoirul yang baru pertama datang ke air terjun Midodaren. Lokasi air terjun tidak terlalu jauh dari Ponorogo kota. Sekitar 20 menit, dari Pasar Somoroto menuju Jambon dan ke arah Desa Bulu Lor sudah ada penunjuk jalan. (*)