Sambut Hari Raya Nyepi, Pawai Ogoh-ogoh Ramaikan Malioboro

Pawai Ogoh-ogoh di Yogyakarta
Sumber :
  • VIVA/Cahyo Edi

VIVA – Menyambut perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1941 yang jatuh pada Kamis, 7 Maret mendatang, ratusan umat Hindu di Yogyakarta menggelar pawai ogoh-ogoh. Pawai Ogoh-ogoh ini digelar di sepanjang Jalan Malioboro, Sabtu, 2 Maret 2019.

Makna Mendalam di Balik Perayaan Hari Raya Nyepi

Sebanyak 16 ogoh-ogoh diarak di Jalan Malioboro. Ogoh-ogoh ini merupakan lambang dari angkara murka dan kejahatan yang disimbolkan dalam bentuk raksasa berwajah mengerikan.

Koordinator pawai Ogoh-ogoh, I Nyoman Setiawan, mengatakan, acara pawai digelar sebagai bentuk pelestarian budaya dan menyambut datangnya Hari Raya Nyepi. Lewat pawai Ogoh-ogoh, masyarakat Hindu di Yogyakarta ingin mengenalkan budaya yang identik digelar di Bali kepada masyarakat Yogyakarta.

20 Ucapan Indah untuk Merayakan Hari Raya Nyepi

"Kita ingin menyambut perayaan Hari Raya Nyepi yang jatuh beberapa hari ke depan. Kami juga ingin mengenalkan budaya ini ke masyarakat di Yogyakarta dan para wisatawan yang tengah berkunjung ke Yogyakarta," ujar Nyoman.

Nyoman menyebut ada 16 ogoh-ogoh dalam berbagai wujud yang dibuat oleh masyarakat Hindu di Yogyakarta. Ogoh-ogoh ini dibuat oleh masyarakat Hindu khusus untuk menyambut rangkaian peringatan Hari Raya Nyepi.

Hari Raya Nyepi 2024, Pemprov Bali Matikan Layanan Data Seluler dan IPTV

"Ini merupakan acara pawai Ogoh-ogoh kelima yang kami gelar di Malioboro. Tahun ini kami melihatkan KMHD (Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma) se-Yogyakarta. Selain itu juga melibatkan kelompok seni budaya di Yogyakarta," tutup Nyoman.

Ilustrasi: Umat Hindu bersiap merayakan Hari Raya Nyepi

4 Larangan Umat Hindu di Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi yang dirayakan umat Hindu bukan hanya sebuah perayaan pergantian tahun. Ini momen filosofis dan spiritual yang mendalam. Berikut larangan-larangannya

img_title
VIVA.co.id
11 Maret 2024