Kampung Budaya Polowijen sebagai Sentra Budaya
- timesindonesia
Kampung Budaya Polowijen (KBP) ini salah satu kampung wisata yang masih kental akan budaya leluhurnya. Kampung ini ditujukan untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya setempat.
Warisan leluhur utamanya berupa tari topeng, pembuatan topeng, dan membatik masih rutin dilakukan oleh masyarakat. Adanya pengembangan kampung dapat membangkitkan ekonomi kreatif masyarakat melalui sentra-sentra industri kreatif seperti kerajinan topeng, aneka gerabah, seni pahat, seni pertunjukan, dan lainnya.
"Ada dua ikon di kampung ini, yaitu pengunjung bisa nyekar ke situs asli Polowijen seperti Sumur Windu yang merupakan tempat pemandian Ken Dedes, Situs Makam Mbah Reni yang merupakan orang pertama pembuat topeng malangan," ujar Didik Meidianto, sekertaris Kampung Budaya Polowijen, Senin (25/2/2019).
Berbagai kegiatan dikemas dengan unik tanpa melupakan unsur budaya setempat. Ada beberapa kegiatan yang diadakan setiap minggunya di kampung ini yaitu seperti Sinau Tembang Mocopat Jawa, Workshop Kriya Batik Polowijen, Workshop Kriya Topeng Malang, Workshop Permainan Tradisional.
Tak hanya itu kita juga bisa belajar Tari Topeng Malangan, kita juga bisa belajar membatik, dan membuat topeng malang. Selain belajar kita juga dikenalkan dengan permainan tradisional seperti klompen raksasa, engrang, engklek, lompat tali, ular tangga raksasa, dan masih banyak permainan tradisional lainnya.
"Setiap bulannya yaitu tiap minggu legi kami mengadakan pasar minggu legi, makanan tradisional, sovenir tradisional dan berbagai macam barang tradisional lainnya dapat pengunjung temui di pasar ini, yang mana semua penjualnya dari warga kampung Polowijen sendiri," tutup Didik.
Dalam meningkatkan minat baca Kampung Budaya Polowijen dan upaya meningkatkan budaya literasi di lingkungan masyarakat, Kampung Budaya Bolowijen merealisasikan Perpustakaan Kampung Budaya Polowijen. (*)