Survei: Backpacker Lebih Boros saat Berlibur
VIVA – Selama ini istilah liburan ala backpaker sangat populer dilakukan para milenial yang senang traveling dengan minim budget. Para backpacker biasanya berlibur dengan cara-cara yang hemat dari mulai pemilihan tempat menginap, hingga memilih menggunakan transportasi publik demi menghemat budget.
Meski mengikat erat ikat pinggang, namun siapa sangka jika para turis backpacker itu justru sangat doyan berbelanja. Dilansir dari laman dailysabah, berdasar hasil penelitian yang dilakukan di Turki, para backpacker milenial ini justru lebih banyak menghabiskan uang ketika liburan dibanding turis lainnya.Â
Rata-rata, turis backpacker ini tinggal di Turki selama 11,5 hari dan 6 hari di Istanbul. Di sisi lain, rata-rata lama tinggal turis asing di Turki hanya 4,3 hari. Ini artinya jumlah rata-rata turis bakcpacker menginap di Turki 2,6 kali lebih banyak dibanding turis pada umumnya.
Mereka juga menghabiskan rata-rata US$972 per orang atau sekitar Rp13 juta. Artinya, turis backpacker ini menghabiskan hampir US$300 atau Rp4,2 juta lebih banyak dibanding yang biasanya dihabiskan para turis.Â
Tujuan populer di Turki yang biasanya diincar para backpacker ini adalah Cappadocia, Gallipoli, Ephesus, Hierapolis dan Antalya, Istanbul.
Mereka yang memilih liburan dengan backpacker ini umumnya memiliki ciri berusia muda dan pergi dalam jangka waktu lama dengan uang yang minim. Khusus untuk yang datang ke Istanbul mereka ini biasanya berasal dari Jerman, Australia, Prancis, Amerika, Selandia Baru dengan persentase 44 persen pria dan 56 persen wanita dengan 80 persen di antaranya single.Â
Selain itu, tiga perempat turis backapacker ini berusia di bawah 30 tahun dan lebih dari tiga perempatnya berpendidikan tingkat universitas. (rna)