Girikerto, Keindahan Desa Wisata Lereng Gunung Lawu

Keindahan Desa Wisata Girikerto di Lereng Gunung Lawu, Ngawi, Jawa Timur.
Sumber :
  • Sigit Waskito

VIVA – Berbicara Gunung Lawu, nama Tawangmangu dan Sarangan sudah lebih dikenal. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa di sisi utara gunung itu ada desa wisata yang sangat indah.

Girikerto. Letaknya di Ngawi, Jawa Timur. Desa ini menyajikan pengalaman yang khas bagi para pelancong. Panoramanya banyak menyimpan nilai sejarah dan keindahan.

Tak heran, pemerintah daerah Ngawi menyematkan "Desa Wisata" untuk Girikerto pada 2017. Keindahan dan kekhasan jadi satu alasan pemberian status itu.

Seorang pelaku wisata di Desa Girikerto, Wahyu Driyanto, mengungkapkan hal itu. Wahyu berpendapat bahwa berbagai kegiatan dan tempat-tempat yang bisa dikunjungi di Desa Girikerto dapat menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan. “Pengunjung bisa memetik teh langsung di kebun," katanya. Wisatawan juga bisa memasak teh yang mereka petik dengan cara tradisional. 

Keindahan Desa Wisata Girikerto di Lereng Gunung Lawu, Ngawi, Jawa Timur.

Di Desa Girikerto, pengolahan daun teh dengan cara tradisional memang lazim ditemukan. Daun teh hanya dikeringkan menggunakan tungku dan kayu bakar, sebelum kemudian dijemur di bawah matahari. Daun teh yang diproses tradisional ini memiliki aroma kayu bakar yang sangat khas saat diseduh.

Girikerto merupakan salah satu desa dengan kebun teh tertua di Indonesia. Beberapa peninggalan Belanda juga masih ada. 

Keindahan Desa Wisata Girikerto di Lereng Gunung Lawu, Ngawi, Jawa Timur.

Beberapa batang pohon teh yang pertama kali ditanam oleh pengusaha Belanda van der Rappard pada 1866 masih dipelihara di tengah-tengah perkebunan. Pohon-pohon teh bersejarah tersebut, kini menjulang lebih tinggi dari orang dewasa.  Hingga saat ini, kebun teh tua itu pun masih rutin dipetik. 

Beragam varian teh yang tumbuh di perkebunan itu bisa dijadikan oleh-oleh khas sebagai cinderamata. 

Sadranan Sumber Koco

Di sekitar kebun teh tersebut juga masih banyak wisata yang tidak kalah menarik. Salah satunya adalah mata air Sumber Koso. Koso, yang berarti perempuan dalam bahasa Jawa, menyuguhkan tampilan taman serta wahana outbound. Pada Februari atau Agustus, pengunjung dapat menyaksikan prosesi Sadranan di Sumber Koso.

Agar tidak ketinggalan momen, pengunjung dapat menginap di rumah warga yang menyediakan penginapan. Pengunjung tinggal merogoh kocek berkisar dari Rp100 - 200 ribu. Biaya tersebut sudah termasuk suguhan penganan yang disediakan oleh penyedia pondokan.

Keindahan Desa Wisata Girikerto di Lereng Gunung Lawu, Ngawi, Jawa Timur.

Selain kekayaan alam dan nilai sejarah, ternyata masih ada potensi wisata lain di Desa Girikerto yang belum dikembangkan. Menurut Wahyu, yang juga anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Girikerto, saat ini pengelolaan beberapa situs wisata potensial masih kurang perhatian. 

'Open Trip' Makin Nge-hits, tapi Jangan Lengah

Wahyu menyebutkan beberapa objek wisata di Desa Girikerto, seperti air terjun Ondo Rante yang masih minim infrastruktur pendukung pariwisata seperti akses jalan dan tanaman peghias. Padahal, sudah ada wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi objek wisata lokal tersebut.

Dana menjadi kendala utama untuk mengembangkan wisata di Girikerto. Wahyu bercerita bahwa Pokdarwis, yang bertanggung jawab mengembangkan wisata di Girikerto, sering terbentur masalah administrasi saat meminta dana bantuan ke Pemerintah Daerah. “Saat ini Pokdarwis tidak punya legalitas sebagai organisasi, sementara kalau mau mengajukan proposal bantuan dana ke Pemda, yang memiliki legalitas akan diutamakan,” ujarnya.

Dirjen Bina Pemdes Kemendagri Minta Berbagai Pihak Kolaborasi Untuk Majukan Desa

Keindahan Desa Wisata Girikerto di Lereng Gunung Lawu, Ngawi, Jawa Timur.

Keindahan Desa Wisata Girikerto di Lereng Gunung Lawu, Ngawi, Jawa Timur. Foto-foto di tubuh artikel oleh Danang Jaga.

Penggerak Transformasi Digital Desa Wisata di Indonesia

Pengembangan potensi situs wisata masih dilaksanakan oleh warga Desa Girikerto sendiri. Dalam keterbatasan yang ada, masyarakat Desa Girikerto mengusahakan dana dan tenaga untuk memajukan potensi wisata tersebut. Selain untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, usaha ini juga dilakukan agar sektor pariwisata di desa tersebut lebih dikenal masyarakat luas yang ingin merasakan pengalaman wisata khas lokal. 

Laporan Sultan Abdurrahman, Abilawa Ihsan, dan Nevin Frisco. Penulis merupakan mahasiswa Universitas Gadjah Mada angkatan 2015 yang Februari ini sedang menjalani kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Girikerto,  Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi.

Subak di Desa wisata Jatiluwih di Tabanan, Bali.

Travel Influencer Kasih Tips Liburan di Desa Wisata, Riset Dulu

Menurut data Jejaring Desa Wisata (JADESTA) hingga 21 Oktober 2024 tercatat ada sebanyak 6.026 desa wisata yang tersebar di berbagai provinsi.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024