Begini Cantiknya Tanjung Lesung Sebelum Tsunami
- VIVA.co.id/Isra Berlian
VIVA – Menjelang akhir tahun duka tengah menyelimuti Indonesia. Tsunami yang terjadi di Selat Sunda pada Sabtu 22 Desember lalu, menimbulkan dampak yang besar di Banten dan Lampung.
Kawasan Pandeglang Banten pun menjadi wilayah yang paling terdampak dari Tsunami tersebut. Mulai dari kecamatan Carita, Panimbang, Sumur, Labuan, Menes, Cibalung, Jibut, Cimanggu, Pagelaran, dan Cigeulis.Â
Lebih lanjut, menurut Kepala Pusat Data Informasi Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kerusakan parah akibat Tsunami di Selat Sunda juga terjadi di Hotel Mutiara Carita, Tanjung Lesung dan Kampung Sambolo.Â
Akibatnya hingga semalam tercatat ratusan orang meninggal dan luka-luka serta puluhan orang lainnya meninggal. Dalam peristiwa itu, diketahui bahwa selain warga setempat warga dari luar Banten yang tengah berlibur pun juga menjadi korban.Â
Mengingat kawasan Banten memang menjadi salah satu destinasi wisata favorit libur panjang dan akhir pekan terutama untuk warga sekitar Jakarta. Sebut saja Pantai Carita, Tanjung Lesung hingga Sambolo, mengingat lokasinya yang mudah dijangkau dari Jakarta menggunakan kendaraan pribadi.Â
Beberapa bulan lalu, tepatnya Mei 2018 VIVA pun sempat mengunjungi Tanjung Lesung Banten untuk mengikuti penyelenggaraan Rhino Kite Festival yang diikuti 24 peserta dari dalam dan luar negeri di Pantai Tanjung Lesung, Banten. Kawasan Tanjung Lesung yang masuk dalam 10 destinasi prioritas ini memang menawarkan keindahan pantai yang tenang, dan pasir putihnya.
Beragam kegiatan seru pun bisa dilakukan selama berada di sana. Mulai dari menikmati keindahan pantai dan deburan ombak tenang, pasir putih dan air laut yang biru membuat pikiran dan hati kembali tenang. Keindahan sunset di kawasan Tanjung Lesung pun menjadi daya tarik yang tidak boleh terlewatkan.
Bukan hanya itu saja, beragam aktivitas water sport pun bisa dilakukan mulai dari jetski, bananaboat, hingga ski air. Bagi Anda para pecinta bawah laut, pantai Tanjung Lesung pun juga memiliki koral dan biota laut yang beragam. Di sini juga pengunjung bisa melakukan kemping. Jangan lupakan untuk mengabadikan berbagai momen seru seperti di bagian jembatan, hingga ayunan yang berada di dekat pantai.Â
Masih di kawasan yang sama, ternyata tidak jauh dari kawasan itu terdapat mini zoo dan danau. Sayang kala itu, akses jalan dari pantai menuju mini zoo tersebut belumlah rampung. Sepanjang perjalanan rumput liar berada semata kaki. Selama itu juga kami melihat dua ekor kuda yang tengah makan rumput.Â
Kami pun juga mendapat informasi dari pihak PT Banten West Java (BWJ) selaku penyelenggaran, pengunjung yang ada di Tanjung Lesung juga dapat pelayaran menuju Gunung Anak Krakatau untuk melihat keindahan Gunung Anak Krakatau pada malam hari. Namun sayangnya, kala itu VIVA tidak bisa ke sana lantaran padatnya kegiatan.Â
Selain itu dikawasan Tanjung Lesung juga terdapat, Mongolian Culture Center yang merupakan pusat kebudayaan Mongolia. Namun, VIVA ke sana untuk menikmati Milky Way di kawasan itu. Pengunjung pun bisa menikmati Milky Way mulai pukul 22.00.
VIVA juga sempat menginap di sebuah resort yang dikelola PT BWJ yakni Tanjung Lesung Hotel and Resort yang diketahui juga terdampak dari Tsunami selat Sunda. Resort yang berada di pinggir pantai ini menawarkan kenyamanan dengan konsep seperti vila yang ada di kawasan Bali. Resort ini dilengkapi dengan kolam renang yang langsung menghadap ke laut. Bukan hanya itu saja, terdapat trek lari yang mengelilingi resort di sepanjang bibir pantai. Â
Â