Melihat Lebih Dekat Blue Lagoon ala Belitung

Danau Kaolin Belitung
Sumber :
  • VIVA/Isra Berlian

VIVA – Belitung dahulu terkenal dengan daerah penghasil tambang. Namun sejak terbitnya novel trilogi karya Andrea Hirata, Laskar Pelangi, yang mengambil latar Belitung, tempat ini mulai dikenal luas masyarakat Indonesia, bahkan dari keindahan alamnya. 

Eks Kadis ESDM Bangka Belitung Divonis 4 Tahun Penjara di Kasus Korupsi Timah Rp 300 Triliun

Salah satunya adalah Danau Kaolin yang cukup ikonik. Danau ini memiliki warna biru dengan gundukan pasir berwarna putih bekas galian di sekeliling danau. Pemandangan ini sekilas mirip dengan Blue Lagoon yang ada di Islandia.

Usut punya usut, danau ini merupakan galian tambang mineral, kaolin yang hingga kini masih aktif. Hal tersebut dikemukakan oleh Rio, salah satu guide yang menemani VIVA selama di Belitung.

Temukan Sejumlah Kejanggalan, Pasangan Erzaldi-Yuri Siap Gugat Hasil Pilkada Babel ke MK

“Ini tambang aktif, lubang besar ini berasal dari galian tambang, cuma yang ini sudah ditinggalkan, untuk airnya sendiri itu berasal dari air hujan dan mata air di bawah,” katanya di Belitung, Rabu, 28 November 2018. 

Danau Kaolin ini juga terlihat ketika pesawat yang membawa kami landing di Bandara Tanjung Pandan. Dari atas, danau ini sudah tampak indah, begitu sampai di lokasi ketakjuban kami pun semakin bertambah. Warna biru dari danau tersebut dapat memanjakan mata para pengunjung. 

Keberadaan Smelter Bisa Tekan Penyelundup Timah dan Topang Ekonomi Babel

Tempat ini juga menjadi salah satu destinasi yang Instagramable. Namun sayangnya, para pengunjung tidak boleh turun mendekat ke area danau dengan alasan keamanan dan keselamatan para pengunjung. 

“Ini tambang aktif dan bagus untuk wisata dan sudah ada izinnya, silakan dikunjungi, tetapi ditakutkan akan ada korban jiwa lantaran endapan pasir itu ketika diinjak, ditakutkan akan turun ke bawah. Jadi makanya ini ada pembatas untuk wisatawan,” Rio menambahkan.

Danau Kaolin Belitung

Untuk menikmati keindahan Danau Kaolin, Rio menyarankan datang pada pukul 06.00-09.00 WIB dan pukul 15.00 hingga sunset.

“Kalau pagi sunrise matahari menyorot ke danau, warna airnya menjadi seperti menyala. Kalau agak siangan, airnya jernih, hijau, silau kurang bagus. Kalau sunset pemandangannya jauh lebih bagus lagi,” jelas dia.

Pengunjung pun tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk masuk ke area danau. Anda hanya perlu menyewa motor atau mobil dari bandara ke arah Tanjung Pandan sekitar 10 menit ke Desa Air Raya. Sedangkan jika datang dari arah kota, bisa menyusuri jalan ke arah bandara dan pergi ke Jalan Murai Desa Air Raya, Belitung.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya