Wisata Kuliner Jadi Pemasukan Devisa RI yang Menjanjikan
- VIVA.co.id/Riska Herliafifah
VIVA – Dalam beberapa tahun belakangan, industri kuliner di Indonesia menjadi bisnis yang menjanjikan. Bahkan, menurut Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementrian Pariwisata, Ni Wayan Giri A, wisata kuliner memberikan kontribusi yang cukup besar dalam peningkatan devisa.
"Wisata kuliner menempati porsi yang cukup besar. 30 persen wisatawan mancanegara itu menghabiskan untuk makanan dan minuman. Jadi kalau kita bisa mencapai devisa Rp20 triliun berarti 30 persen dari itu untuk makanan dan minuman," ungkap Giri saat pembukaan SIAL INTERFOOD 2018, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu 21 November 2018.
Ia menyebutkan, bahwa penyelenggaraan pameran internasional makanan seperti SIAL INTERFOOD ini juga turut mendorong kebangkitan industri kuliner Indonesia. Di samping itu, pameran tingkat internasional ini juga mampu menyumbang pengunjung wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia.
Selain itu, Giri juga melihat, bahwa kini mulai banyak anak muda yang tertarik untuk terjun dan memulai bisnis kuliner, seperti misalnya tren coffee shop yang banyak bermunculan.
"Pertumbuhan restoran juga sekarang meningkat bagus dan terutama dari generasi milenial. Ini menunjukkan kuliner mempunyai masa depan yang cerah," kata dia.
Sebagai informasi SIAL INTERFOOD 2018 diikuti oleh 1.000 peserta dan 75.000 pengunjung mancanegara. Gelaran ini tidak hanya sebagai event wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition/Event), tapi juga sebagai event culinary tourism yang mendorong kebangkitan industri kuliner Indonesia dengan diiringi meningkatnya standar kualitas internasional.