Tak Lagi Andalkan Tambang, Bangka Belitung Lirik Sektor Pariwisata
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA – Selama ratusan tahun Kepulauan Bangka Belitung mengandalkan tambang timah sebagai pemasukan daerah. Namun, mereka tak bisa terus bersandar pada satu sumber, di mana Pemerintah Provinsi Bangka Belitung juga tak mendapat hasil langsung lantaran sebagian besar hasil diekspor.
Pasca penambangan timah, pemerintah setempat membidik sektor lain yang dianggap mampu memberi kontribusi besar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD), yaitu sektor pariwisata.
Keindahan alam yang dimiliki Kepulauan yang disebut Negeri Laskar Pelangi tersebut memang tak bisa ditandingi. Bahkan Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya, menyebut Bangka Belitung sebagai Maladewa-nya Indonesia. Kegiatan demi kegiatan pariwisata telah dijadwalkan penuh selama setahun ke depan untuk menggenjot pendapatan daerah mereka.
"Kami sedang mempersiapkan event semua kabupaten kota dalam rangka mentransformasikan provinsi kami ini dari pertambangan ke pariwisata. Kami ingin ada event sepanjang tahun. Tiada hari tanpa event di Provinsi Bangka Belitung," kata Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, dalam launching Festival Tanjung Kelayang 2018, di kantor Kementerian Pariwisata RI, Gambir, Jakarta Pusat, Senin, 5 November 2018.
Mengenai arah baru kebijakan tersebut disebut Erzaldi lantaran pihaknya tak bisa hanya mengandalkan dari sektor pertambangan. Mengingat sektor tersebut akan habis jika terus digunakan.
"Namanya transformasi kebijakan pemerintah Bangka Belitung, yang tadinya pertambangan ditransformasikan ke pariwisata. Di samping ketersediaan semakin menipis, hasil tidak begitu kuat,” ucapnya.
Untuk menggenjot kunjungan wisatawan, baik lokal maupun dunia, banyak kalender event yang telah dirancang hingga setahun ke depan. Untuk mencapai target yang diharapkan, pemerintah setempat menggelar Festival Tanjung Kelayang 2018 sebagai salah satu cara untuk menarik minat wisatawan kembali datang ke Kepulauan Bangka Belitung.
"Kami berkeinginan semakin tahun semakin meningkat mutunya, dengan harapan semoga pariwisata bisa memberikan multi-layer effect pada masyarakat kami,” ucapnya menambahkan.
Sebagai informasi, pendapatan asli daerah Kepulauan Bangka Belitung terus menunjukkan peningkatan signifikan. Pada tahun 2016 saja, dibanding tiga tahun sebelumnya, pendapatan Kepulauan Bangka Belitung telah mencapai peningkatan hingga Rp14,63 miliar per tahun. (ase)