Dua Tahun Dicanangkan, Begini Kondisi Program 10 Bali Baru
- ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
VIVA – Program 10 Bali Baru, merupakan program yang dihadirkan oleh pemerintah di 2016. Program ini, merupakan ujung tombak untuk meraih target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman di 2019.
Pemerintah pun fokus untuk mendorong pembangunan infrastruktur dan amenitas di 10 destinasi tersebut. Lalu, bagaimana perkembangan 10 destinasi Bali Baru tersebut?
Tenaga Ahli Menteri Pariwisata dan Ketua Pokja Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas, Hiramsyah S. Thaib, menjelaskan bahwa saat ini, progres percepatan di 10 Bali baru tersebut terbilang cukup baik. Hal ini, lantaran komitmen pemerintah yang menjadikan pariwisata sebagai sektor prioritas.
"10 Bali Baru berjalan cukup baik, terlebih komitmen dari presiden menjadikan pariwisata sebagai sektor prioritas," kata dia, saat ditemui di Plataran Menteng Jakarta Pusat, Rabu 31 Oktober 2018.
Dia melanjutkan, dengan adanya 10 Bali Baru ini pun bukan hanya terdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan saja. Tetapi, juga dapat memberikan manfaat ekonomi di kabupaten di 10 Bali baru.
"Samosir mengalami lonjakan PAD hingga 80 persen, ini membuktikan seperti kata Menpar Arief Yahya bahwa sektor pariwisata itu mudah, murah, dan cepat menyejahterakan masyarakat," tutur Hiramsyah.
Terkait dengan aksesibiltas yang merupakan isu besar dalam pengembangan 10 Bali Baru, ia menjelaskan seperti ketika nantinya bandara New Yogyakarta di Kulon Progo selesai akan berdampak kenaikan kunjungan di daerah Borobudur dan sekitarnya.
Hal ini tercermin dari pengalaman dibukanya bandara Internasional Silangit yang berdampak pada kenaikan jumlah kunjungan wisatawan dan PAD di sekitar Danau Toba.
Bukan hanya itu saja, nantinya ketika jalan tol Serang-Panimbang yang direncanakan selesai pada 2019 pun akan berdampak pada kunjungan wisatawan.
"Nanti ,perjalanan Jakarta ke Tanjung Lesung, akan kurang dari tiga jam. Ini jadi market besar," ujar dia.