Menikmati Indahnya Sakura Mekar di Musim Gugur

Bunga sakura di Tokyo, Jepang
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Jepang, terkenal dengan keindahan bunga sakuranya. Karena hal inilah, Jepang menjadi negara yang cukup banyak dikunjungi wisatawan mancanegara.

Pengalaman Berbeda Traveling di Bali! Main ke Pasar Tradisional, Icip Jajanan Khas Hingga Tur Kebun Organik

Bunga sakura yang indah mungkin sudah cukup lama identik dengan permulaan musim semi di Jepang, tapi tidak untuk tahun ini. Karena di tahun ini, menurut ramalan cuaca 17 Oktober 2018 di Jepang, bunga sakura juga mekar di musim gugur.

Dilansir laman Asia One, para ahli mengatakan kepada media setempat bahwa peristiwa mekarnya bunga sakura di musim gugur adalah hal yang langka. Dan ini diprediksi terjadi karena cuaca yang tidak biasa tahun ini, termasuk akibat musim topan yang sangat aktif.

Dewi Soekarno Didenda Rp 3 Miliar Lebih oleh Pengadilan Jepang, Ini Duduk Perkaranya

Weathernews, sebuah perusahaan meteorologi mengungkap, lebih dari 300 orang di seluruh Jepang telah melaporkan, bunga sakura bermekaran di lingkungan mereka dalam survei yang dilakukan minggu lalu.

Media lokal melihat kelompok bunga berwarna merah jambu dan putih yang terkenal di beberapa tempat sakura yang populer. Bunga sakura bermekaran di musim gugur di situs Kastil Sendai di Sendai, Jepang utara.

Kalah Judol Jadi Pemicu Sejumlah WNI di Jepang Lakukan Tindakan Kriminal

Hiroyuki Wada, ahli pohon dari Asosiasi Bunga Jepang berspekulasi bahwa pola cuaca yang tidak biasa bisa menjadi penyebab munculnya kejutan mekarnya bunga sakura di musim gugur.

Dia mengatakan kepada penyiar NHK bahwa badai yang parah di Jepang telah menggugurkan pohon-pohon daun mereka, yang biasanya melepaskan zat kimia yang menghambat mekar sebelum musim semi.

"Serangkaian hari-hari yang luar biasa hangat setelah topan juga bisa membingungkan tanaman menjadi berbunga," katanya.

"Dulu, peristiwa seperti ini juga pernah terjadi. Tetapi saya tidak ingat melihat sesuatu dari skala ini," katanya.

Jepang belakangan memang dihantam serangkaian topan tahun ini, termasuk Jebi, yang menewaskan 11 orang dan menutup bandara Kansai pada bulan September 2018 lalu.

Namun Wada mengatakan bahwa tumbuhnya bunga-bunga ini tidak akan mempengaruhi musim sakura yang sangat populer, yang menarik wisatawan dari seluruh dunia untuk melihatnya dan mengadakan piknik "hanami" di bawah tumbuhnya pohon bunga sakura.

"Tunas yang tumbuh sekarang tidak akan mekar di musim semi mendatang. Tetapi hanya sejumlah kecil dari mereka yang diamati. Saya tidak berpikir itu akan memengaruhi tumbuhnya bunga sakura (tahun depan)," katanya kepada NHK.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya