Menteri Susi: Tinggal 40 Persen Terumbu Karang yang Baik di Indonesia
- VIVA/Bimo Aria Fundrika
VIVA – Selain sampah plastik yang masih menjadi masalah bagi wilayah laut Indonesia, perusakan terumbu karang juga masih banyak terjadi. Padahal, wilayah laut Indonesia dikenal di seluruh dunia karena keanekaragaman terumbu karangnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti saat hadir di acara Grand Launching Jakarta Aquarium, Neo Soho Mall, Jakarta Barat, Selasa, 16 Oktober 2018.
"Kondisi laut indonesia terutama terumbu karang, yang tersisa baik hanya 40 persen. Selebihnya rusak karena destructive fishing. Dulu ada ilegal fishing, tapi berhasil kita kurangi. Sementara destructive fishing ini masih marak," ujar Susi.
Ia bahkan memberi contoh bahwa ada seorang nelayan yang meninggal karena menangkap ikan dengan menggunakan bom yang merusak karang. Oleh karena itu, Susi menyambut baik dengan dibukanya Jakarta Aquarium sebagai sarana rekreasi dan edukasi untuk memperkenalkan anak terhadap kekayaan laut Indonesia.
"Karena kalau kita ingin indonesia jadi poros maritim dunia, menjadi salah satu kekuatan ekonomi kemaritiman, menjadikan laut masa depan bangsa, ikan di Indonesia tidak cukup hanya banyak, tapi juga sehat. Bukan hanya cukup untuk dimakan tapi juga untuk usaha," ucap Susi.
Susi juga mengungkapkan, bahwa beberapa bulan lalu ia membagikan kacamata selam kepada anak-anak di sekitar pesisir wilayah laut Indonesia, khususnya di wilayah Raya Ampat, Papua. Ia ingin anak anak di wilayah pesisir juga tahu keindahan laut Indonesia dengan bisa menyelam, dan kemudian bisa ikut menjaganya.
"Selama ini mereka hanya liat turis snorkeling, diving tapi mereka enggak pernah merasakan. Bagaimana mau menyuruh mereka menjaga kalau mereka saja tidak tahu," kata dia.