3 Hal yang Perlu Diketahui saat Keadaan Darurat di Pesawat
- Pixabay
VIVA – Hal yang memang tidak diharapkan ketika naik pesawat terbang adalah menghadapi masalah darurat. Beberapa di antaranya, seperti kebakaran di dalam kabin, pesawat yang tergelincir atau, yang terburuk, bila sampai jatuh.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk tersebut adalah melakukan langkah-langkah prosedural penyelamatan. Beberapa waktu lalu VIVA diberikan kesempatan untuk melihat kru kabin maskapai Garuda Indonesia menjalani serangkaian training untuk menjadi flight attendant (FA) maupun pilot.
Salah satu latihan yang dijalani awak kabin adalah prosedur keselamatan dalam keadaan darurat. Setidaknya VIVA merangkum beberapa hal penting mengenai prosedur keselamatan dalam keadaan darurat.
1. Pramugari hanya memiliki waktu 90 detik untuk mengevakuasi penumpang saat keadaan darurat
Diketahui bahwa pramugari hanya memiliki waktu 90 detik untuk mengevakuasi para penumpang keluar di saat keadaan darurat. Hal ini lantaran kalau lebih dari waktu itu, pesawat diperkirakan akan tenggelam jika pesawat jatuh ke dalam air. Hal serupa juga berlaku jika di darat.
2. Masker oksigen hanya berfungsi selama 15 menit
Lima belas menit adalah waktu yang cukup bagi pilot untuk mengarahkan pesawat ke ketinggian yang lebih rendah, di mana para penumpang dapat bernapas normal.
"Saat pesawat berada di 40 ribu feet turun ke 10 ribu feet itu dibutuhkan waktu 10 menit, sedangkan kalau pesawat sudah berada di bawah 14 ribu feet itu penunpang bisa bernafas normal tanpa menggunakan masker oksigen. Jadi lima belas menit itu cukup," kata Ikhwan salah satu Instruktur GITC. Â
3. Posisi yang tepat saat melakukan evakuasi di darat
Posisi yang harus diperhatikan saat melakukan evakuasi dalam keadaan darurat adalah meletakkan tangan ke arah depan dengan kondisi kedua telapak tangan digenggam. Hal ini untuk mencegah luka jika posisi tangan ditaruh di samping kanan-kiri (menyentuh pintu darurat).
Selain itu jika melakukan evakuasi di darat setelah meluncur para penumpang harus langsung memasang posisi berdiri. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya benturan dengan penumpang lainnya yang akan turun. (ren)