Pekan Literasi Asia Afrika ke-5 di Museum KAA Bandung
- Dokumentasi Kementrian Luar Negeri
VIVA – Akhir pekan telah tiba. Saatnya untuk menikmati liburan bersama keluarga. Jika bosan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata, pergi mengunjungi museum bisa jadi pilihan.
Sebagai rekomendasi, Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA) tengah menggelar acara seru yang pasti menarik untuk diikuti. Untuk kesekian kalinya, museum ini menggelar acara Pekan Literasi Asia Afrika (PLAA) selama tiga hari mulai Jumat 7 September 2018 hingga Minggu, 9 September 2018 mendatang.
PLAA ke-5 ini secara resmi dibuka oleh Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Azis Nurwahyudi, dan merupakan acara tahunan yang diselenggarakan MKAA bertepatan dengan Hari Literasi Internasional pada 8 September.
Menurut Direktur Diplomasi Publik, acara PLAA ini bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap literasi. Selain itu, melalui acara ini pihaknya ingin mempromosikan Perpustakaan Museum KAA. Sesuai dengan tema yang diangkat tahun ini: “Pustaka Cakra Budaya Bangsa”, kegiatan ini dijadikan sebagai salah satu upaya memanfaatkan energi positif dan kreativitas manusia untuk menjadikan literasi sebagai bagian dari keseharian.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Museum KAA, Meinarti Fauzie, menyampaikan bahwa yang membedakan acara ini dengan tahun-tahun sebelumnya adalah pengayaan media literasi. Pasalnya, acara tahun ini lebih bervariasi. Tak hanya menyoal buku, tapi juga melalui film, mendongeng, dan bahkan media digital.
Ia mencontohkan kehadiran UPT Perpustakaan Institut Teknologi Bandung yang menampilkan printer tiga dimensi. “Alat ini membuat objek padat tiga dimensi dari model digital,” rincinya.
Lebih lanjut, dijelaskan mengenai empat kegiatan menarik dalam PLAA tahun ini. Di antaranya adalah pameran literasi, pameran buku, diskusi literasi dan film. Tak lupa acara mendongeng bagi pelajar sekolah dasar termasuk anak-anak penyandang difabel netra di Kota Bandung.
Pelaksanaan PLAA ke-5 ini mendapat sambutan yang baik dari peserta. Menurut Wakil Kepala UPT Perpustakaan ITB, Dr. Lusia Marliana Nurani, PLAA merupakan kegiatan yang strategis untuk menjalin kerja sama yang nyata antar perpustakaan, penggiat literasi dan masyarakat.
Acara ini terselenggara berkat kerja sama antara Museum KAA dan mitra kerja MKAA, seperti Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat, Dinas Perpustakaan dan Kerarsipan Kota Bandung, Perpustakaan Ali Alatas BPPK Kemlu, UPT Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, Pusat Bahasa Mandarin Universitas Kristen Maranatha, Pusat Kebudayaan Korea Indonesia yang berada di bawah Kedutaan Besar Repubik Korea, BPBI “Abiyoso” Kementerian Sosial, penerbit buku Gramedia, Simbiosa, Rekatama Media, Granesia, dan Klab Bahasa Esperanto Sahabat Museum KAA. (ren)