Tanjung Puting Diharapkan Bisa Jadi Destinasi Bali Baru ke-11

Aktivitas Orangutan di Tanjung Puting.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA – Keberadaan 10 destinasi wisata yang menjadi prioritas untuk dijadikan 'Bali Baru' sejak tahun 2016, dianggap masih kurang mewakili wajah Indonesia di mata wisatawan dunia. Branding 10 destinasi prioritas yang terdiri dari wisata danau, budaya, gunung, pantai tersebut masih dianggap kurang dengan tidak adanya wisata hutan dan habitat di dalamnya.

Begini Cara Airin-Ade Integrasikan Wisata Pantai hingga Tahura di Banten

Seperti diketahui, selain Komodo yang keberadaannya telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu Wonders of Nature, Indonesia sebenarnya menjadi habitat hewan-hewan langka yang menarik minat banyak wisatawan mancanegara. Salah satu di antaranya adalah Orang Utan.

Hewan primata dengan bulu kemerahan atau cokelat ini seringkali dianggap sebagai hewan khas yang hanya bisa ditemui di Malaysia, padahal habitat terbesar hewan ini ada di Pulau Kalimantan.

BI: Penjualan Eceran Oktober 2024 Tumbuh Ditopang Barang Budaya dan Rekreasi

Taman Nasional Tanjung Puting yang membentang di ujung barat Provinsi Kalimantan Tengah merupakan perwakilan ekosistem yang lengkap merepresentasikan hutan Kalimantan.

Berisi keanekaragaman hayati daerah tropis, dengan delapan tipe hutan berbeda di satu lokasi, yaitu Hutan Dipterocarpus Tanah Kering, Hutan Rawa Campuran Perifer, Hutan Rawa Gambut Ramin, Hutan Rawa Transisional, Hutan Shorea Balangeran, Hutan Kerangan, Hutan Pesisi dan Bakau, Hutan Sekunder.

Komitmen Bangun Pulau Sebesi, Egi-Syaiful Fokus 3 Bidang Ini

Selain itu Tanjung Puting juga menjadi habitat Orang Utan, Bekantan, Owa-Owa, Beruk, Monyet Ekor Panjang, Kukang.

Dengan segala kelebihan dan keindahan yang dimiliki, Tanjung Puting diharapkan bisa menjadi Bali Baru ke-11 nantinya. Harapan tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Percepatan Pembangunan Kalimantan Tengah, Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio di acara jumpa pers Wonderful Sail di kantor Kementerian Pariwisata RI, Jakarta Pusat, Senin, 3 September 2018.

"Kalau kita lihat, paru-paru dunia Kalimantan, di dunia yang ada orang utan, ada kawasan konservasi. Itu yang akan kita eksplor jadi destinasi baru. Kemenpar akan melihat bagaimana kesiapan, potensi daerah, kita akan promosikan," ujarnya yang berharap pariwisata Kalimantan Tengah ke depannya turut menyumbang devisa negara.

Hal serupa juga disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Fahrizal Fitri.

"11 Bali Baru semua obkek wisata alam masih bicara danau, laut, gunung, sedang hutan belum ada. Kita ingin promosi Taman Nasional Tanjung Puting ini bisa jadi Bali Baru ke-11. Ada habitat orang utan yang sangat dikenal,” ucapnya.

Dan event Wonderful Sail to Indonesia 2018 bisa menjadi momen tepat untuk mempromosikan Taman Nasional Tanjung Puting di mata dunia karena event ini sendiri diikuti sekitar 70 yacht dari berbagai negara.

Ke depannya, diharapkan Kalimantan Tengah bisa menjadi tuan rumah Wonderful Sail tahun 2020.

Menhut Raja Juli Antoni raker dengan DPR

Raker dengan DPR, Menhut Tegaskan Tak Segan Cabut Izin PPKH Perusahaan Nakal

Menhut menyatakan  tidak segan mencabut  IPPKH perusaahaan atau korporasi yang tidak menjalankan tanggung jawab penghijauan kembali lahan.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024