Peselancar Berbagai Negara Ikuti Ritual Peusijuk Pulau Simeulue Aceh

Peselancar ikuti ritual Peusijuk
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dani Randi

VIVA – Para peselancar melakukan Peusijuk sebelum mereka turun ke laut untuk surfing. Para peselancar yang umumnya berasal dari berbagai negara mengikuti ritual di Pulau Simeulue yang berada di barat Sumatera tepatnya kurang lebih 150 km dari lepas pantai barat Aceh.

Rayakan 56 Tahun Taman Ismail Marzuki Membawa Pertunjukan Seni ke Jantung Jakarta

Peusijuk adalah salah satu ritual atau prosesi adat dalam budaya masyarakat Aceh. Tradisi ini biasanya dilakukan untuk memohon keselamatan, ketenteraman, dan kebahagiaan dalam kehidupan.

Tradisi Peusijuek merupakan salah satu tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu, dan masih sering dilakukan hingga sekarang. Tradisi ini biasanya sering dilakukan di hampir semua kegiatan adat masyarakat Aceh, seperti pernikahan adat, perayaan adat, syukuran dan upacara adat lain-lain.

Indonesian Dance Festival (IDF) Digelar, Libatkan 50 Lebih Seniman dari Indonesia, Jepang Hingga AS

Selain Peusijuk, para peselancar ini juga disuguhkan berbagai tarian tradisional Simeuelue, seperti tarian pemulia jamee, debus dan nanadong yang diiringi biola dan gendang. Hal ini dilakukan guna menyatukan destinasi wisata dan budaya di daerah itu. 
 
Ketua World Surf League (WSL) Steave Robenson mengatakan, kegiatan Peusijuk ini sebagai hal yang baru ditemuinya di lokasi surfing. Apalagi prosesi adat itu meningkatkan kepercayaan diri pada peselancar yang hendak bermain surfing di Simuelue.
 
“Kami sangat senang berselancar di pantai-pantai di Simeulue. Ombaknya bagus dan pantainya alami. Kami senang bermain di lokasi yang alami, apalagi peselancar disuguhkan prosesi adat,” kata Ketua WSL, Steave Robenson di Pantai Matanurung, Simeulue, Aceh, Minggu 2 September 2018.
 
Asisten Deputi Bidang Wisata Alam dan Buatan Kementerian Pariwisata RI,  Alexander Reyaan mengatakan, Simeulue salah satu kabupaten di Indonesia yang mampu meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Kemudian, budaya setempat juga masih terjaga. 
 
Hal itu tidak terlepas dari panorama alam dan wisata bahari yang dimiliki dan juga menjadi salah satu objek wisata surfing dari sepuluh pantai di indonesia. Dengan sokongan kunjungan wisatawan di Simeulue, kini kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia sudah di angka 15 juta atau 2 juta lagi sudah mencapai 17 juta bahkan lebih. 
 
“Pantai di Simeulue salah satu pantai di Indonesia yang mampu mengundang wisatawan mancanegara,” kata Alexander usai membuka Aceh International Surfing Championship (AISC) - Simeulue Pro 2018.
 
Menurutnya, lokasi wisata di Simeulue tinggal pemanfaatannya saja. Aceh International Surfing Championship - Simeulue Pro 2018 digelar secara resmi World Surf League (WSL) dan Asian Surfing Championship (ASC) menjadi sebuah bukti nyata bahwa Laut Simeulue memiliki standar internasional dalam surfing. 
 
“Simeulue masuk dalam 10 lokasi surfing di Indonesia yang ditetapkan pemerintah karena hampir seluruh pantainya bisa dijadikan tempat berselancar. Dengan adanya event- event seperti AISC ini alam Simeulue akan terus dikenal oleh dunia. dan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan akan terus ramai ke Simeulue,” sebutnya.

Ilustrasi Korupsi

Mengapa Korupsi Sulit Hilang di Indonesia?

Korupsi di Indonesia tak kunjung hilang meski berbagai upaya sudah dilakukan. Apa penyebab utamanya dan bagaimana solusinya?

img_title
VIVA.co.id
5 November 2024