Jalan-jalan Ke Luar Negeri Lebih Nyaman dengan Sewa Modem

Ilustrasi main gadget dan chatting
Sumber :
  • Pixabay/DariuszSankowski

VIVA – Selama beberapa tahun belakangan, tren traveling ke luar negeri kian meningkat, khususnya di kalangan milenial. Bepergian ke berbagai negara di Asia Tenggara sampai Eropa kini bukan lagi menjadi barang mewah dan hanya bisa dinikmati kalangan tertentu saja.

Pulsa dan Internet Gratis untuk Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-Laki sedang Dikaji

Riset global yang dikeluarkan oleh World Travel and Tourism Coucil tahun 2018 menyebutkan, Asia kini menjadi benua dengan pertumbuhan sektor Travel dan Tourism tercepat dibanding negara-negara lainnya. Dalam riset ini disebutkan Indonesia termasuk salah satu negara dengan pertumbuhan travel tercepat yaitu 7,7 persen.

Studi dari World Economic Forum menunjukkan bahwa konektivitas merupakan salah satu kebutuhan primer generasi milenial dalam bepergian ke luar negeri. Selain untuk kebutuhan dasar komunikasi, kebutuhan untuk sharing informasi lokasi dan penggunaan media sosial menjadi alasan mengapa konektivitas berbasis internet menjadi penting.

Perang Internet di Planet Mars

Salah satu cara termudah untuk mengakses internet di luar negeri tentu adalah membeli kartu SIM di negara masing-masing atau membeli paket data roaming dari negara asal. Namun, kedua opsi ini kerap dianggap cukup mahal, sehingga menjadi penghambat para traveler untuk tetap up-to-date dengan lingkungannya.

"Semakin tech savvy dan terkoneksi seseorang, maka kebutuhan untuk berkomunikasi secara real time lewat beragam media juga menjadi penting bagi mereka," kata CEO Passpod Hiro Whardana, dalam rilis 15 Agustus 2018.

Paket Internetan Smartfren bikin Nyaman

Sebagai salah satu perusahaan teknologi penyedia jasa sewa modem wifi, ada banyak manfaat bagi traveler dengan menggunakan modem yang bisa dibawa ke berbagai negara ini. Yaitu salah satunya mendapatkan informasi kegiatan-kegiatan yang tengah berlangsung di beberapa negara yang menjadi destinasi favorit seperti Singapura, Malaysia, Bangkok dan Hong Kong.

Datalake Indonesia jadi mitra resmi Starlink di Indonesia.

Dukung Kemerdekaan Palestina, DPR Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink

Anggota Komisi VI DPR RI, Firnando H Ganinduto meminta pemerintah menolak keras investasi Starlink di Indonesia. Hal ini disampaikan karena adanya petisi kritik terhadap.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024