Kemenpar Aktifkan Kembali Tim Manajemen Krisis Kepariwisataan
- VIVA/Bimo Aria
VIVA – Gempa bumi 7 SR menggoncang Lombok dan Bali pada Minggu malam, 5 Agustus 2018. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat mengungkapkan 82 orang meninggal dunia, ratusan orang mengalami luka, dan ribuan warga mengungsi.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengaktifkan kembali tim dari pusat krisis Kementerian Pariwisata untuk memantau daerah pariwisata usai gempa bumi. Sasarannya memantau 3A yakni akses, amenitas, dan atraksi yang terkait langsung dengan wisatawan nusantara dan mancanegara di Lombok dan Bali. Tim manajemen krisis kepariwisataan ini dipimpin oleh Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian pariwisata, Guntur Sakti.
Usai gempa, akses ke bandara internasional Lombok dilaporkan dalam kondisi normal, dan tetap beroperasi. Begitu pun di bandara internasional Bali Ngurah Rai juga beroperasi dengan aman dan normal.
“Kami turun prihatin dan berduka yang mendalam atas musibah bencana alam, gempa bumi susulan di NTB dan Bali. Alhamdulillah, semoga semua aman dan terkendali,” kata Arief di Jakarta seperti dikutip dari siaran persnya, Senin 6 Agustus 2018.
Ia meminta masyarakat tetap tenang, dan masyarakat tidak menyebarkan berita-berita hoax atau menciptakan kepanikan.
“Mudah-mudahan, itu semua akan membuat situasi semakin terang. Tidak banyak hoax, tidak menciptakan kepanikan, dan semua bisa melewati situasi ini dengan baik,” ucap Arief.