Perkenalkan, 3 Harimau Cantik Penghuni Baru Bonbin Semarang
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA – Pengelola Kebun Binatang (bonbin) Mangkang Kota Semarang tengah bersuka cita dengan bertambahnya tiga penghuni baru. Kebahagiaan itu karena kelahiran tiga bayi harimau Benggala yang cantik dan menggemaskan.
Tiga harimau betina mungil telah lahir pada 2 Juni 2018 lalu. Â Ketiga harimau spesies India bernama latin Panthera Tigris itu kini telah diberi nama khusus, yakni Cantik, Anggun dan Jelita. Ketiganya lahir dari pasangan indukan bernama Rengganis dan Kliwon.Â
Menurut Koordinator Dokter Hewan di Semarang Zoo atau Bonbin Mangkang, Aniek Sus Hartatik, penamaan tiga penghuni barunya tersebut berdasarkan usulan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Saat ini total harimau Benggala yang dikelolanya berjumlah 15 ekor.
"Ketiganya masih terus kita pantau kesehatannya. Setelah usia dua bulan bobotnya mencapai tiga kilogram," kata Aniek usai penamaan tiga harimau di Bonbin Mangkang, Selasa, 31 Juli 2018.Â
Untuk sementara tiga harimau cantik itu masih dipisah dari induknya. Selain untuk faktor keselamatan juga karena kondisi penangkaran yang kini kelebihan kapasitas. Untuk perawatannya, bayi harimau masih diberi asupan gizi berupa tambahan vitamin, susu, serta sering dimandikan rutin oleh perawat.Â
"Sehari kita beri makan makan tiga kilogram daging sapi," imbuh Aniek.
Selain peranakan harimau Benggala, Aniek menjelaskan jika pihaknya kini juga memiliki seekor harimau Sumatera yang telah dijodohkan dengan indukan milik lembaga konservasi PT Sidomuncul. Hal itu untuk menambah variasi harimau yang ada di Bonbin Mangkang.Â
"Tentunya kelahiran harimau Benggala ini juga diharapkan semakin menjadi daya tarik pengunjung, " ucapnya.Â
Secara umum, Aniek menjelaskan jika jumlah satwa yang dikelolanya mencapai 500 ekor dengan 100 lebih jenis satwa. Saat ini pihaknya masih menunggu izin lembaga konservasi untuk bisa bekerjasama dengan pihak ketiga. Izin untuk semakin memajukan Semarang Zoo itu kini masih berproses di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Jika izin LK sudah keluar, kami baru berani menambah fasilitas termasuk memperbanyak koleksi satwa, dan tukar menukar satwa dengan kebun binatang lainnya," katanya.Â