Sejarah Awal Mula Dibangunnya Hotel Kapsul
- VIVA/ Isra Berlian
VIVA – Penginapan menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan ketika ingin melakukan perjalanan. Saat mencari penginapan, bukan hanya dilihat dari tempatnya saja yang nyaman, tapi juga hal yang tak kalah penting adalah harga.
Hal ini umum dijadikan pertimbangan, demi menekan anggaran biaya perjalanan. Mengingat salah satu komponen pengeluaran terbesar saat traveling adalah penginapan.
Tidak heran kini wisatawan mulai beralih ke beberapa penginapan murah. Salah satu yang bisa jadi pilihan adalah hotel kapsul. Hotel kapsul ini belakangan menjadi tren di kalangan wisatawan lantaran harganya yang murah dibanding dengan tarif hostel atau hotel bintang dua.
Hotel ini selain murah, juga punya desain yang unik, karena didesain dengan tipe kamar bentuk kapsul bertumpuk, sehingga dapat memuat banyak orang di dalam satu ruangan.
Jika beberapa negara membangun hotel kapsul untuk membantu para wisatawan mendapatkan penginapan murah dan praktis, namun tidak demikian di negara pencetus konsep hotel kapsul, yakni Jepang.
General Manager dan Owner dari Kini Capsule Hotel, Miranda Haryanto kepada awak media menjelaskan, bahwa ide membangun hotel kapsul ini bermula dari mahalnya ongkos pulang para pekerja di Jepang ketika mereka lembur hingga malam.
"Orang-orang yang telat pulang kantor karena lembur mau ke rumah lebih mahal ongkosnya ketimbang nginep di hotel, melihat fenomena itu akhirnya beberap pengusaha ini membuat hotel kapsul," kata dia saat ditemui di Kini Capsule Hotel Pluit Jakarta Utara, Kamis 19 Juli 2018.
Dia menjelaskan, para pekerja itu memilih untuk tinggal di hotel kapsul karena alasan praktis, lantaran seusai lembur kerja bisa langsung tidur kemudian pada pagi harinya bangun kemudian cuci muka dan kembali ke kantornya.
Setelah cukup sukses, hotel serupa pun dibangun di beberapa kota besar di Jepang. Dan kemudian beberapa kota di Asia dan Eropa mengadopsi konsep tersebut tidak terkecuali di Indonesia.
Hotel kapsul di Indonesia ini baru populer di tahun 2006 dan lebih banyak menarik perhatian para backpacker dan solo traveler untuk menghemat biaya penginapan.
Di sisi lain, Trip Review Marvin Sulistio menjelaskan, bahwa hotel kapsul ini menjadi populer di kalangan wisatawan Indonesia lantaran desainnya yang unik dan eyecatching sehingga bisa diabadikan dan diunggah di akun media sosial pribadi mereka.
"Tren traveling lebih kepada cari spot yang bisa difoto dan dishare di Instagram, selain itu yang kedua cari yang praktis," ujarnya.
Selain itu hotel tipe ini begitu populer di kalangan wisatawan lantaran harga yang ditawarkan serta alasan privasi. "Traveler kita itu sukanya yang praktis dan privasi. Kalau mau privasi pasti harga yang ditawarkan mahal, hotel kapsul seperti ini bisa jadi win win solution," kata dia. (mus)