5 Hal yang Perlu Anda Tahu Sebelum Mulai Rafting
- Istimewa
VIVA – Arung jeram atau rafting menjadi salah satu wisata olahraga yang cukup diminati. Biasanya mereka tertarik untuk mencobanya, karena merasa tertantang untuk menaklukkan adrenalin.
Tetapi ada pula sebagian kalangan yang enggan arung jeram, dengan alasan takut boat terbalik, dan tidak bisa berenang.
Padahal, tidak bisa berenang pun tidak terlalu masalah, lantaran pihak pengelola telah menyediakan beberapa alat keselamatan seperti jaket pelampung dan tim penyelamat yang ada di sepanjang lintasan arung jeram.
Pengelola Arung Jeram Alamanda di Kecamatan Caringin Bogor Jawa Barat, Arief Brang kepada VIVA memberikan beberapa tips yang perlu diperhatikan jika Anda ingin melakukan kegiatan ini.
1. Memperhatikan seluruh instruksi dari pemandu
Arief menjelaskan sebelum melakukan kegiatan rafting, para peserta harus mendengarkan beberapa arahan keselamatan dari pemandu. Apa yang harus dilakukan oleh peserta selama kegiatan berlangsung.
"Kita sebelum kegiatan pasti ada safety briefing minimal mereka terinformasi terkait prosedur tata tertib pengarungan," kata dia.
Tidak hanya itu saja, Arief juga meminta para peserta memperhatikan aba-aba dari pemandu yang membawa Anda selama kegiatan rafting.
"Ketika di jeram pemandu akan berteriak boom depan kita harus membawa badan kita ke arah depan, ketika dia teriak boom belakang bawa badan ke arah belakang, ketika dia teriak boom lantai kita harus turun duduk di lantai perahu," jelas dia.
2. Menggunakan alat dengan benar
Selama kegiatan rafting, peserta harus menggunakan helm dan jaket pelampung dengan benar. Pilih helm yang pas dengan kepala dan kaitkan tali helm dengan batas dua jari dari dagu, hal ini dimaksudkan agar tidak mencekik saat terjadi insiden selama kegiatan.
"Pakai life jacket yang benar, semua bakel harus dipasang dengan rapi," jelas dia.
Peserta wajib menggunakan sepatu atau minimal alas kaki. Ini dimaksudkan agar terhindar terkena benda tajam ketika harus berjalan dari lokasi jeram terakhir menuju lokasi awal.
3. Jika perahu terbalik
Jika perahu terbalik, Arief menjelaskan bagaimana cara berenang dalam situasi ini, yaitu dengan gaya punggung yang mengarah ke hilir (mengikuti arus sungai), gunanya untuk mengantisipasi adanya batu.
"Dan, nunggu ditolong temannya yang dekat atau tunggu di-rescue," kata dia.
Bagi teman yang akan menolong, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Caranya, jika teman yang akan ditolong terjangkau oleh tangan, beri pertolongan dengan menarik bagian pundak life jacket.
Jika tidak terjangkau tangan, bisa gunakan gagang dayung diselipkan ke celah life jacket teman yang akan ditolong.
"Kalau tidak terjangkau nanti ada tali lempar nanti tangkap, kemudian berenang, namun membelakangi boat dengan alasan agar enggak banyak material yang mengenai muka. Life jacket didesain memiliki daya apung besar di bagian belakang," jelas dia.
4. Melakukan pemanasan
Pemanasan penting untuk menghindari kram yang mungkin terjadi saat mendayung.
5. Batas usia minimal
Arief menjelaskan bahwa kegiatan rafting ini bisa dilakukan oleh anak mulai usia lima tahun. Sedangkan orang dengan penyakit jantung, epilepsi, tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan ini.