Seru, Lawang Sewu Gelar Konser Bertajuk Kereta Api
- ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
VIVA – Guna memperkenalkan produk layanan transportasi kereta api kepada penumpang, PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menggelar konser akbar di tempat wisata bernuansa kereta api. Konser musik berskala nasional itu bertempat di museum tertua kereta api yakni di Gedung Lawang Sewu, Semarang.
Konser bertajuk ‘Argo Muria Festival With Andien Metamorfosa’ itu bakal digelar Sabtu besok, 14 Juli 2018. Festival musik dan pagelaran seni ini rencananya akan diisi Music Showcase, Illustration Respond (Art Show), Teater Performance, Fashion Showcase dan konser musik dengan menampilkan artis kenamaan Tanah Air, Andien.
Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Suprapto mengungkapkan, Festival Argo Muria merupakan bentuk apresiasi kepada para penumpang royal relasi Semarang-Jakarta selama ini. Pihaknya mencatat, pada tahun 2017, sebanyak 755.701 penumpang telah menggunakan layanan kereta api relasi Semarang-Jakarta, atau naik 12 persen dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 674.021 penumpang.
"Penamaan Festival KA Argo Muria ini bagian dari promosi layanan kereta api relasi Semarang Tawang-Gambir yang pertama kali beroperasi pada tanggal 22 Desember 1997 silam," kata Suprapto di Semarang, Kamis, 12 Juli 2018.
Saat ini, KA Argo Muria telah menggunakan kereta eksekutif terbaru produksi INKA tahun 2017, dengan rangkaian New Image dengan fasilitas dan interior yang representatif dan lux.
Untuk lokasi acaranya sendiri dipilih Lawang Sewu agar tempat wisata edukasi perkeretaapian ini bisa semakin dikenal dan semakin menarik dikunjungi oleh wisatawan.
"Tentu tujuannya untuk menyemarakkan kunjungan wisata di Kota Semarang pada khususnya, dan Jawa Tengah. Baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara,” ucapnya.
Sebagai informasi, Lawang Sewu diketahui merupakan gedung bersejarah di Semarang yang didesain oleh arsitek Belanda bernama Prof. Jacob K. Klinkhamer dan B.J. Ouendag dibantu Cosman Citroen. Bangunannya mengacu pada arsitektur campuran bergaya Tropis dan Eropa.
Gedung ini dahulu merupakan kantor dari Nederlands - Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) atau Perusahaan Kereta Api zaman Belanda.
Setelah kemerdekaan, gedung ini digunakan sebagai kantor pusat oleh PT KAI. Selain digunakan sebagai kantor, Lawang Sewu memiliki sejarah kuat saat peristiwa pertempuran 5 hari di Semarang pada Oktober 1945. Karena itu pada tahun 1992, pihak Pemkot Semarang menjadikan gedung ini sebagai bangunan kuno bersejarah di Semarang yang patut dilindungi.