Ada Salju di Dieng, Lihat Keindahan Fenomena Langka Ini

Tanaman diselimuti es di daerah Dieng Wonosobo, Jawa Tengah
Sumber :
  • VIVA / Dwi Royanto (Semarang)

VIVA – Fenomena unik terjadi di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, Jawa Tengah. Dataran tinggi Dieng ditutupi oleh bunga es atau embun es yang terjadi pada puncak musim kemarau, Jumat pagi 6 Juli 2018.

Minibus Bawa 20 Orang Terjun Bebas di Jalur Wisata Dieng, 7 Luka Parah

Fenomena langka ini pun diabadikan oleh pada wisatawan di dataran Dieng dalam media sosial instagram. Akun resmi Dieng Culture Festival atau @festivaldieng memposting video fenemona unik tersebut di instastory mereka. 

Dihubungi awak media, Humas dari Festival Dieng, Aprilianto, menyebut bahwa fenomena tersebut dinamakan bun upas atau embun beku.

Dieng dan Sejuta Keindahannya

"Fenomena ini terjadi setiap tahun, peralihan musim dari penghujan ke kemarau biasanya mulai Juni hingga Oktober," kata dia melalui sambungan telepon.

Sebagian wilayang Dieng tertutupi embun salju

Dieng, Pesona Negeri di Atas Awan yang Wajib Dikunjungi

Meski terlihat menarik, ternyata bun upas itu berdampak tidak baik terhadap tanaman. April menyebut, bahwa jika bun upas mengenai tanaman bisa menyebabkan tanaman tersebut mati.

"Kalau petani mengantisipasi bun upas, lahan mereka ditutup pakai daun dan plastik. Daerah Candi Arjuna yang biasa kena es, petani persiapan enggak menanam atau dikasih penghalang," kata dia.

Meski begitu, fenomena tersebut menjadi daya tarik lain dari penyelenggaran festival ini.

"Daya tarik festival yang dicari malah itu," kata dia.

April menjelaskan bahwa embun upas itu sendiri bisa dilihat mulai pukul 05.30 hingga 07.00. Dia pun menyarankan kepada para wisatawan yang ingin datang ke Dieng saat musim kemarau seperti saat ini untuk membawa jaket tebal, windbreaker, windstoper, penutup kepala, sarung tangan, hingga minyak kayu putih.

Hal ini perlu dipersiapkan mengingat saat musim kemarau suhu di dataran tinggi Dieng yang terbilang ekstrem. Suhunya bisa sangat dingin hingga mencapai minus enam derajat. 

"Pas pagi hari bisa sampai minus, di kampungnya minus dua derajat. Kalau untuk siang sekarang suhunya ada di angka 13 hingga 15 derajat," ucapnya.

"Kalau malam itu langsung berubah, mulai jam empat turun nol derajat. Di Candi Arjuna minus enam derajat jika dini hari".

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya