Ber-selfie Ria di Saralas Garden, Kebun Bunga Cantik di Bantul

Saralas Garden, Yogyakarta.
Sumber :
  • VIVA/Daru Waskita (Yogyakarta)

VIVA – Maraknya kebun bunga di kawasan pesisir Pantai Selatan Kabupaten Bantul, Yogyakarta menjadi alternatif destinasi wisata selain menikmati keindahan pantai ataupun lezatnya olahan seafood yang ada di sepanjang pantai selatan Bantul.

Namun, bagi wisatawan yang hanya ingin sekadar berswafoto atau selfie tanpa mengeluarkan biaya banyak dengan membayar tempat pemungutan retribusi atau TPR pantai, cukup berkunjung ke Saralas Garden yang tepat berada disisi utara TPR Pantai Samas, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Biasanya untuk berkunjung ke puluhan kebun bunga di pesisir Pantai Samas harus membayar TPR sebesar Rp6 ribu di hari biasa dan Rp8 ribu saat libur akhir pekan, Sedangkan parkir dan tiket masuk kebun bunga dihargai Rp5 ribu per orang. Tapi, di Saralas Garden, harga yang ditawarkan lebih murah.

"Ya, kalau mau ber-selfie saja di Saralas Garden tak butuh bayar TPR, cukup bayar parkir dan tiket masuk kebun bunga," kata Sarwono perintis Saralas Garden saat ditemui di Yogya, Sabtu, 30 Juni 2018.

Untuk tarif masuk kebun bunga tersebut, Sarwono mengaku harganya hanya Rp5 ribu per orang dan parkir Rp2 ribu untuk sepeda motor dan Rp5 ribu untuk mobil pribadi.

"Bisa sepuasnya untuk berswafoto di spot-spot yang cukup indah untuk diambil fotonya," ucapnya.

Bunga-bunga di kebun yang dirilis empat bulan lalu itu tampak sedang mekar-mekarnya, seperti bunga matahari, selosia hingga bunga kertas yang warnanya sangat cantik untuk latar belakang selfie.

"Kebun bunga lainnya saat ini (bunganya) sudah mulai layu karena umurnya sudah tua dan butuh peremajaan," katanya lagi.

Hunting Foto Cantik di Taman Bunga Amarilis Gunungkidul

Saralas Garden, Yogyakarta.

(VIVA.co.id/Daru Waskita)

Bertualang Seru di Alam Yogyakarta, Ini Pilihannya

Bawor panggilan akrab Suwarno ini mengatakan, untuk ber-selfie ria di sana masih terbilang cukup nyaman karena pengunjungnya belum banyak, sehingga tidak perlu antre pada spot-spot tertentu.

"Kebun bunga juga terjaga karena tidak banyak terinjak-injak wisatawan akibat berjubelnya wisatawan yang berkunjung," katanya.

60 Komika Bakal Kocok Perut Wisatawan di Hutan Pinus Sari

Meski belum seramai kebun bunga lainnya, namun Suwarno mengaku bangga dengan lahan sekitar setengah hektar yang mampu menampung bunga-bunga cantik dan indah.

"Dari pada lahan ini nganggur, kenapa tidak diberdayakan dan pemuda kampung ada pekerjaan sampingan," tuturnya.

Kamijan, salah satu pemuda kampung sekitar mengaku cukup terbantu dengan pekerjaan mengurus Salaras Garden.

"Dulu saya nganggur. Hanya buruh di sawah, namun kini ada kerjaan pasti dan hasilnya jelas," ujarnya.

Meski pemilik kebun bunga sifatnya pribadi, namun banyak warga yang dilibatkan dalam pengelolaan kebun bunga sehingga semuanya menikmati keberadaan Saralas Garden ini.

"Meski lahan pribadi, namun dalam pengelolaan melibatkan pemuda di kampung. Itu yang membedakan dengan kebun bunga lainnya," ucapnya.

Pria -berusia 40an tahun ini mengaku saat hari biasa kunjungan wisatawan mencapai puluhan, namun saat libur akhir pekan bisa mencapai ratusan dalam satu hari.

"Ya, masih sedikit dibandingkan kebun bunga lainnya, tapi di tempat kita lebih murah karena tak perlu bayar TPR,” kata dia menambahkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya