Indonesia Disebut Sebagai Disneyland Surfing Dunia
- ANTARA FOTO/Ampelsa
VIVA – Seolah tinggal pilih, semua wilayah Indonesia memiliki tempat surfing idaman para peselancar dunia. Bahkan Indonesia disebut-sebut sebagai dunia Disneyland bagi para peselancar.
Tak hanya Kuta, Bali, hampir semua wilayah perairan Indonesia, dari Aceh hingga Nusa Tengara Timur merupakan destinasi surfing. Terlalu banyak pilihan yang akan membuat para surfer betah berkunjung ke Indonesia.
"Indonesia adalah destinasi nomor satu di dunia. Seluruh pantai yang menghadap samudera pasifik dan samudera Indonesia rata-rata kelas dunia," kata Arya Subiyakto, Ketua Persatuan Selancar Ombak Indonesia, saat ditemui di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata RI, Jakarta Pusat, Senin 25 Juni 2018.
Dia pun membeberkan destinasi-destinasi surfing Indonesia yang cukup populer di dunia. Di Aceh ada Pulau Simeulue, Pulau Banyak, Kepulauan Mentawai, Nias, Bengkulu, seluruh pantai Krui, Pulau Panaitan, Ujung Kulon, Pantai Cimaja, Pulau Merah, Bali, Lombok, Sumbawa sampai Rote.
Diutarakan Arya, dari sedemikian banyak lokasi untuk selancar tersebut, masih banyak lagi pantai yang belum dieksplorasi. Dan justru hal ini bisa jadi kesempatan emas, mengingat para peselancar dunia justru semakin senang dengan lokasi seperti itu, tempat yang belum banyak dijelajahi orang.
"Masih banyak tempat di Indonesia yang belum dieksplorasi. Karena surfer itu kalau tempat semakin susah dicari, mereka semakin senang, karena (mereka) cari tempat yang enggak begitu ramai," lanjutnya.
Ombak di pantai-pantai Indonesia juga dianggap memiliki paket lengkap. Indonesia memiliki beragam jenis ombak yang dibutuhkan para surfer, dari ombak tube, ombak halfway, break point, reef break, rolling.
"Indonesia punya ombak macam apa saja. Kalau Hawai ibarat surfing Mekah, Indonesia surfing Disneyland, karena semua seru. Makanya kita dapat gelar number one surfing in the world," ujarnya.
Tentu saja hal ini juga menjadi kesempatan baik untuk sekaligus meningkatkan pariwisata Indonesia. Terlebih, menurut Arya, para peselancar dunia tersebut memiliki karakter berbeda dengan turis lainnya.
"Surfer enggak peduli apa-apa, yang penting ombak bagus. Surfer itu bagus banget buat Indonesia, karena dia yang penting ada air, ada makan, bisa menuju ke sana. Mereka ke Indonesia mau back to nature," ujar Arya, yang juga akan menjadi juri dalam event Nias Pro 2018 World Surf League Qualifying Series di Pantai Sorake Teluk pada tanggal 24 hingga 28 Agustus 2018.