Indonesia Negara Teraman, Ini Tanggapan Menpar Arief Yahya
- VIVA/Bimo Aria
VIVA – Baru-baru ini, Gallup Global Law and Order, melakukan sebuah jajak pendapat kepada masyarakat dunia mengenai peringkat keamanan negara di dunia. Jajak pendapat itu didasarkan pada kriteria rasa keamanan ketika pergi di malam hari dan merasa tidak khawatir akan tindak kejahatan di tempat tersebut.
Dari jajak pendapat itu, Singapura terpilih sebagai negara teraman di dunia, disusul Norwegia di peringkat kedua dan Islandia di peringkat ketiga. Dari jajak pendapat ini pula, Indonesia masuk ke dalam 10 besar negara teraman di dunia, tepatnya peringkat sembilan.
Terkait dengan predikat tersebut, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutnya sebagai capaian prestasi yang positif untuk bangsa Indonesia. "Tidak mudah menjadi negara teraman dunia. Karena itu menyangkut kepastian dan menjaga iklim investasi dan keamanan, sekaligus ekosistem sektor perdagangan dan pariwisata," kata dia kepada VIVA, Selasa 19 Juni 2018.
Tak hanya itu, Arief menyebut capaian ini jelas berdampak terhadap pariwisata, mengingat security and safety masuk dalam 14 pilar TTCI - Travel and Tourism Competitiveness Index - yang disusun oleh World Economic Forum dan diakui dunia.
"Dengan semakin aman Indonesia, maka index itu akan semakin kuat, dan pengembangan pariwisata bisa semakin cepat,” ujarnya.
Arief menambahkan, bahwa selama ini Pemerintah Indonesia bisa menjamin rasa aman, termasuk saat terjadi musibah erupsi Gunung Merapi. Sehingga proses recovery setiap terjadi krisis menjadi cepat.
"Gunung Agung, Gunung Merapi, Bom Surabaya, dan Bom Sarinah. Semuanya cepat recovery. Terima kasih pada seluruh masyarakat yang makin sadar, bahwa keamanan dan keselamatan itu harus kita jaga bersama-sama. Tanggung jawab kita bersama-sama." (mus)