Bandara Paling Berbahaya di Dunia, Taruhannya Nyawa
- Kogo/WikiCommons
VIVA – Bagi para pendaki gunung, mungkin sudah akrab dengan kawasan Lukla di Nepal. Ya, Lukla merupakan pintu masuk dan keluar bagi para pendaki gunung yang hendak melakukan pendakian Gunung Everest.
Kawasan ini juga cukup populer karena memiliki sebuah bandara yang disebut-sebut sebagai bandara paling berbahaya di dunia. Sebab, bandara yang dibangun pada tahun 1964 oleh Sir Edmund Hillary, seorang pendaki asal Selandia Baru itu memiliki landasan pacu hanya sepanjang 527 meter, atau tujuh kali lebih kecil dari landasan pacu internasional Inggris, Heathrow, yakni 3.902 meter.
Landasan yang begitu pendek ini menjadi sangat berbahaya, karena pilot memiliki ruang terbatas baik untuk lepas landas maupun saat mendarat. Terlebih kondisinya yang berada di 2.900 meter di atas permukaan laut semakin menantang bagi pilot untuk membawa pesawat.
Sebab, semakin tinggi lokasi landasan pacu, semakin rendah densitas udara, yang berarti pesawat perlu mendarat pada kecepatan yang lebih tinggi. Belum lagi, lanskap keras yang mengelilingi landasan pacu ini.
Di ujung landasan landasan ada dinding batu dan gunung yang curam. Jika pesawat tidak berhenti cukup cepat, maka akan membahayakan pilot dan penumpang.
Sedangkan untuk lepas landas, sisi landasan pacu itu berada di tepi tebing curam, jadi jika Anda tidak masuk ke udara Anda akan jatuh ke sisi gunung. Maka dari itu, pilot mau tidak mau harus mampu menghindari kesalahan sekecil apa pun.
Di luar itu, cuaca di daerah ini berubah secara konstan dan tutupan awan dapat menjadi ekstrem, yang menyebabkan turbulensi besar. Meskipun tidak berbahaya, namun cenderung sulit bagi penumpang untuk bertahan.
Sedihnya, kecelakaan pada 28 Mei 2017 membawa Lukla kembali menjadi sorotan, sebagai bandara paling berbahaya nomor satu di dunia. Jika Anda berencana mendaki Everest, Anda mungkin mempertimbangkan untuk berkendara ke Lukla daripada terbang naik pesawat.