Wisata Bahari Rusak Ekosistem Terumbu Karang Laut Indonesia

Kerusakan Terumbu Karang Raja Ampat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/HO/Pemda Kabupaten Raja Ampat

VIVA – Selain terkenal dengan keindahan kepulauannya, Indonesia juga memiliki wilayah laut yang luas. Tak hanya dihuni oleh ikan-ikan cantik, tapi juga menyimpan keindahan terumbu karang yang tak kalah indah. Sayangnya, masih banyak dari masyarakat kurang sadar untuk menjaga dan merawat kekayaan alam yang dimiliki Indonesia tersebut.

Tangani Pesisir Pantai, Menteri LHK Sebut Ekonomi Biru Jadi Perhatian

Seperti yang terjadi pada terumbu karang di Pulau Sangiang, Banten.  Berdasarkan hasil survei baseline, tutupan terumbu karang yang dilakukan KEHATI dan PT Asahimas di pulau itu, ditemukan adanya sedimentasi, dan deposit sampah di dasar perairan pulau yang diduga akibat sedimentasi, limbah, serta pembuangan jangkar.

"Pada banyak lokasi ditemukan karang keras yang sudah mati dan stres. Hal tersebut diduga karena karang mengalami bleaching atau memutih akibat lingkungan yang berubah," Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI, Riki Frindos, dalam rilis yang diterima VIVA, Senin 30 April 2018

Pakai Sunscreen Bisa Rusak Terumbu Karang? Begini Penjelasan Ahli

Warna-warni terumbu karang.

Riki mengatakan, hasil riset juga menunjukkan, seiring dengan peningkatan aktivitas wisata bahari di pulau tersebut, juga masih belum diiringi  dengan kesadaran pelaku wisata dan wisatawan dalam memelihara ekosistem yang ada.

Walhi Sebut Reklamasi Ancol Berpotensi Tindak Pidana

"Perahu wisata sering membuang jangkar di rerataan terumbu, dan wisatawan belum menerapkan pariwisata yang bertanggung jawab dengan tidak membuang sampah sembarangan," tambah dia.

Ia sendiri memiliki strategi untuk memperbaiki kondisi ekosistem terumbu karang ini dengan pemasangan terumbu buatan dan transplantasi terumbu karang dengan memanfaatkan media pipa PVC. Terumbu buatan, kata dia,  berfungsi menyediakan media yang stabil bagi anakan karang.  

Salah satu keindahan terumbu karang di Pulau Samalona Kota Makassar yang masuk dalam Kepulauan Spermonde.

“Transplantasi karang dapat menyediakan relung ekologis bagi biota laut lainnya. Oleh sebab itu, terumbu buatan dan transplantasi terumbu karang dapat menjadi salah satu metode perbaikan ekosistem terumbu karang di Pulau Sangiang,” kata dia.

Ia juga ingin mendorong pelibatan aktif masyarakat dalam kegiatan pelestarian ekosistem terumbu karang dan pulau. Beberapa di antaranya melalui pelatihan wisata selam dan monitoring terumbu karang, serta peningkatan kapasitas dan peran kelompok nelayan penyewa kapal wisata dalam konservasi kawasan dan pemanfaatannya.

“Revitalisasi terumbu karang di Pulau Sangiang ini sekaligus merupakan kontrol ekologis bagi para pelaku industri di sana yang langsung bersinggungan dengan laut. Jika manajemen limbahnya tidak baik, maka akan berdampak terhadap ekosistem laut atau revitalisasi terumbu karang yang sedang dilakukan,” tandas Riki.

Rehabilitasi ekosistem terumbu karang

Ilustrasi ikan.

Hal Mengerikan Terjadi kalau Semua Ikan di Lautan Hilang

Selain ukurannya yang besar, lautan juga penuh dengan kehidupan, mulai dari keanekaragaman tanaman, mikroba, cacing, karang hingga ikan. Bagaimana jika ikan laut hilang?

img_title
VIVA.co.id
16 Januari 2024