Rabbit Town: Antara Plagiarisme Seni dan Heboh Wisata Selfie
- Instagram/@Rabbitown.id
"Memang secara umum plagiarisme itu kecenderungan yang miskin sekali ya, kalau dari sisi bentuknya sampai meniru."
Niat tak surut
Namun, tudingan plagiarisme ternyata tak menyurutkan niat pengunjung untuk berswafoto dengan latar belakang karya seni internasional di luar negeri.
Salah satu pengunjung, Zaza menyadari meski banyak berita yang mengatakan bahwa Rabbit Town meniru salah satu karya instalasi di Los Angeles, Amerika Serikat, namun menurutnya wahana di Rabbit Town membuatnya tak perlu jauh-jauh ke Amerika untuk berswafoto.
"Menurut aku plagiat karena sama kan. Tapi dari plagiat juga ada sisi positifnya juga karena kita perlu jauh-jauh ke sana, jadi ada di sini di Bandung, jadi enak," ujar Zaza.
Senada dengan Zaza, Nahda, perempuan asal Sukabumi yang kini mengenyam pendidikan di Bandung, menuturkan dirinya pertama kali mengetahui Rabbit Town dari temannya dan kontroversi plagiarismenya di internet.
"Daripada kita jauh-jauh ke luar. Selagi di sini, ya udah di sini aja," ujarnya
"Sebenarnya kalau plagiarsime boleh sih, tapi kan di sini kita buat wisata, sepenuhnya plagiat karena kalau buat wisata itu sendiri untuk kesenangan," ujar Nahda.