Rabbit Town: Antara Plagiarisme Seni dan Heboh Wisata Selfie
- Instagram/@Rabbitown.id
Bukan hanya jaringan itu yang memberi kita akses ke gambar-gambar tersebut berkaitan dengan kehidupan berjejaring, baik online maupun offline dan cara kita memikirkan dan mengalami hubungan tersebut.
Ini yang kemudian menjadi motivasi utama Rabbit Town dalam mempromosikan "atraksi" wisata swafoto.
Bukan untuk membangkitkan kekaguman atas karya seni kontemporer, namun hanya sekedar menawarkan kesempatan berfoto dengan latar belakang wahana seni tiruan —dan mengunggahnya di sosial media.
`Sharing Langu a ge`
Lebih lanjut, Jim menjelaskan sebelum kelahiran seni kontemporer, orisinalitas karya sangat disanjung oleh para seniman.
"Kemudian orang akan marah kalau misalnya ada seniman melakukan plagiat. Sementara di seni rupa kontemporer agak kabur," tutur dia.
Seiring perkembangan zaman, ada kecenderungan di antara seniman kontemporer untuk ` `.
"Di dalam seni rupa kontemporer memang ada kecenderungan apropiasi, mengangkat karya-karya lama, ke karya-karya baru dan diberi intepretasi baru," jelas dia.