Di Bantul, Embung Disulap Jadi Obyek Wisata Romantis
- VIVA.co.id/Daru Waskita
VIVA – Warga Kabupaten Bantul, Yogyakarta, yang ingin berwisata malam dengan pemandangan indah lampion tidak perlu jauh-jauh. Sebab, warga di Dusun Gunungan, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambalipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta menyulap embung atau danau kecil menjadi lokasi romantis dengan lampu lampion yang cukup indah saat malam hari.
Embung dengan lebar sekitar 100 meter ini selain dilengkapi dengan lampion juga ada jembatan yang terbuat dari bambu untuk wisatawan berswafoto di tengah embung dengan latar belakang lampion yang indah saat malam hari. Tak lupa, lambang cinta berwarna merah muda dibuat untuk menambah cantik embung untuk berswafoto.
Obyek wisata yang hadir saat malam hari ini banyak dikunjungi wisatawan yang penasaran akan keindahan lampion yang mengapung di embung yang oleh warga setempat disebut Embung Merdeka.
"Ya saya penasaran kok dari foto yang diambil teman saya cukup indah dan saya menyempatkan untuk berkunjung," ujar Kiki, salah satu wisatawan, Senin malam, 9 April 2018.
Keberadaan lampion di tengah embung baru kali ini ditemukan karena biasanya lampion dipasang di bangunan rumah atau tempat lainnya yang posisinya di atas, bukan di embung.
"Unik dan sangat indah untuk berswafoto. Instagramable," ucap salah satu pelajar SMA di Bantul ini.
Yang lebih menarik, wisatawan tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk berwisata di sini. Sebab, biaya masuknya sukarela dan hanya parkir sepeda motor saja.
"Namun saya nitip pesan pada pengelola agar masalah keselamatan wisatawan dijamin karena berada di tengah embung lokasi obyek wisatanya," ujarnya.
Ani Widayani, Kepala Desa Sumbermulyo, mengatakan bahwa Embung Merdeka sebelumnya untuk budidaya ikan, namun gagal karena pintu embung dibuka dan ikan lepas semua menuju sungai.
"Kami punya ide bagaimana embung itu dikelola dan bisa mendongkrak ekonomi masyarakat setempat dan muncul ide lampion dan ternyata cukup menyita perhatian," ucapnya.
Kreativitas dan kebersamaan dari masyarakat Dusun Gunungan ini harus menjadi contoh masyarakat lain untuk membuat inovasi baru untuk peningkatan ekonomi masyarakat sendiri. "Kami sebagai pemerintah desa hanya bisa memfasilitasi ide-ide inovatif dari masyarakat," kata dia. (ase)